Foto Gedung Universitas Muhammadiyah Surabaya (Humas)
Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSURA) resmi mengubah nama Fakultas Agama Islam (FAI) menjadi Fakultas Studi Islam dan Peradaban (FSIP). Transformasi ini disebut sebagai langkah strategis kampus untuk memperluas perspektif kajian Islam agar lebih holistik dan interdisipliner.
Dekan FSIP, Dr. Thoat Stiawan, S.HI., M.HI., menegaskan bahwa perubahan tersebut bukan sekadar pergantian nama. Menurutnya, FSIP membawa reorientasi visi yang menempatkan Islam sebagai basis pembentukan peradaban global.
“Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga sistem nilai yang membentuk peradaban. FSIP hadir untuk mengintegrasikan kajian keislaman dengan ilmu sosial, humaniora, ekonomi, dan sains agar lebih relevan dengan dinamika masyarakat modern,” ujar Thoat Jumat (12/12/25)
Ia menjelaskan bahwa transformasi FSIP dibangun di atas tiga pilar: Holisme, yang menegaskan kesatuan antara ilmu agama dan ilmu umum; Humanisme, yang menempatkan manusia sebagai subjek aktif pembangun peradaban;
Universalisme, yang membuka ruang dialog dan kolaborasi antarperadaban demi mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin.
FSIP akan tetap menaungi lima program studi yang sebelumnya berada di FAI, yaitu PAI, Studi Agama-Agama, Perbankan Syariah, Hukum Keluarga Islam, dan Magister Pendidikan Islam. UMSURA juga membuka peluang pengembangan prodi baru yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
“Ini adalah komitmen kami untuk mencetak sarjana Islam yang memahami teks sekaligus konteks. Lulusan FSIP diharapkan mampu menjadi pemimpin yang moderat, inovatif, dan berwawasan global,” tambahnya.
Transformasi ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan universitas serta seluruh sivitas akademika. UMSURA menargetkan FSIP menjadi pusat keunggulan baru yang memperkuat posisi universitas di tingkat nasional maupun internasional.
(0) Comments