Viral Desain Grafis Meninggal Karena Sering Begadang, Dosen UM Surabaya Berikan Tanggapan

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Viral Desain Grafis Meninggal Karena Sering Begadang, Dosen UM Surabaya Berikan Tanggapan
Gambar Artikel Viral Desain Grafis Meninggal Karena Sering Begadang, Dosen UM Surabaya Berikan Tanggapan
  • 22 Jul
  • 2023

Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Viral Desain Grafis Meninggal Karena Sering Begadang, Dosen UM Surabaya Berikan Tanggapan

Baru-baru ini media sosial ramai atas  pemberitaan penemuan kasus kematian seorang remaja di Bantul Jogjakarta.  Pasalnya remaja tersebut diduga meninggal karena penyakit asam lambung. Dikabarkan juga remaja tersebut mengalami asam lambung akibat terlalu sering begadang dan minum kopi.

Firman, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya angkat bicara

“Sebetulnya penyakit asam lambung tidak secara langsung bisa menimbulkan kematian, kecuali jika terjadi komplikasi seperti aspirasi cairan lambung masuk ke paru, yang kemudian menyebabkan infeksi pada paru, dan diperparah lagi jika memiliki kebiasaan merokok,”ujar Firman Sabtu (22/7/23)

Firman menyebut, kematian mendadak seperti kasus di atas, juga bisa disebabkan karena memiliki penyakit lain seperti serangan jantung sebagai penyabab kematian, yang belakangan sering terjadi di usia muda, lantaran pola hidup yang tidak sehat. Kadang terjadi tanpa diketahui lantaran tidak pernah datang periksa dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.

Ia menjelaskan, penyakit asam lambung dikenal dengan Gastroesophangeal Reflux Disease (GERD). Penyakit satu ini disebabkan oleh naiknya cairan asam lambung ke kerongkongan, sehingga timbul rasa perih seperti terbakar di sekitar daerah dada. Bagi orang awam sulit membedakan gejala asam lambung dengan penyakit jantung.

“ Untuk itu kita perlu tahu perbedaan keduanya, sebagai penilaian awal pada penyakit tersebut. Gejala khas yang terjadi pada penyakit asam lambung adalah perih seperti terasa terbakar sepanjang perut ke dada bagian tengah sampai ke kerongkongan. Sedangkan penyakit jantung nyeri dada seperti ditekan dan bisa menjalar ke daerah bahu dan pergelangan,”imbuhnya lagi.

Menurutnya, kebiasaan minum kopi terlalu sering bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Kafein yang terkandung di dalam kopi dapat merangsang kelenjar adrenal, bertujuan untuk memproduksi hormon adrenalin, yang bisa menimbulkan peningkatan kontraksi jantung dan tekanan darah, akibatnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Namun kopi tidak mesti selalu menimbulkan risiko masalah penyakit jantung, dengan catatan jika minum kopi dengan durasi dan jumlah yang wajar, yaitu tidak lebih dari 3 gelas perhari. Sebab kafein yang terkadung pada secangkir kopi itu sekitar 50 mg, dan batas toleransi kafein dalam tubuh yaitu lebih kurang 450mg.

“Memiliki kebiasaan minum kopi juga bisa menyebabkan penyakit asam lambung. Ketika seseorang konsumsi kafein dalam kopi berlebihan, akan memicu peningkatan asam lambung, dan ketika asam lambung meningkat, maka akan naik ke kerongkongan dan timbul gejala perih, nyeri ulu hati, jantung berdebar hingga sesak nafas,”imbuhnya.

Di akhir keterangannya, Firman menyebut  seseorang yang memiliki riwayat penyakit gastritis atau radang pada lambung  harus menghindari minum kopi sampai betul-betul dinyatakan sembuh. Karena kalau masih tetap dipaksakan minum kopi, bukan membuat tubuh jadi segar, tapi justru akan memperparah penyakit yang dialami, serta bisa timbul kondisi kegawatan, dan jika terlambat mendapat pertolongan akan berujung kematian.