Dosen UM Surabaya Paparkan Dampak Polusi Udara Bagi Lansia

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya Paparkan Dampak Polusi Udara Bagi Lansia
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya Paparkan Dampak Polusi Udara Bagi Lansia
  • 14 Sep
  • 2023

Ilustrasi Polusi Udara (Foto: Getty Images/sndrk)

Dosen UM Surabaya Paparkan Dampak Polusi Udara Bagi Lansia

Vella Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya)  mengatakan udara bersih menjadi salah satu kebutuhan dasar bagi manusia. Namun semakin lama lingkungan terus mengalami degradasi karena eksploitasi alam yang berujung pada terjadinya pencemaran lingkungan.

Diketahui bahwa derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan dan faktor genetik atau keturunan, sehingga kondisi lingkungan yang buruk akan berimbas pada penurunan kondisi kesehatan manusia.

“Polusi udara menjadi salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya risiko masalah kesehatan masyarakat terutama pada kelompok lansia. Usia lansia merupakan kelompok rentan jika terpapar oleh polusi udara, karena lansia jauh lebih mudah terserang penyakit dan dapat berisiko mengalami kondisi yang fatal,”ujar Vella Kamis (14/9/23)

Vella menegaskan, kondisi kesehatan lansia perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan yang lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok usia muda atau produktif.

Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa polusi udara tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan paru-paru saja, tetapi juga bagi kesehatan organ tubuh lainnya, sehingga jika lansia terpapar polusi udara bukan hanya akan menderita gangguan sistem pernafasan saja, namun juga memicu timbulnya gangguan kesehatan lain seperti gagal ginjal, demensia, serta risiko kesehatan yang serius lainnya.

“Selain itu paparan polusi udara secara tidak langsung juga dapat menyebabkan terjadinya menurunkan daya tahan tubuh, serta dapat menimbulkan kondisi stress,”imbuhnya lagi.

Selanjutnya, Vella mengatakan bahwa dampak polusi udara dari paparan karbon monoksida, dapat memicu terjadinya gangguan tekanan darah yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik.

Zat karbon monoksida ternyata memiliki kemampuan mengingat Hb 245 kali lebih kuat, jika dibandingkan dengan oksigen. Peningkatan kadar karbon monoksida dalam tubuh dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan pernafasan, hingga depresi.

“Jika kelompok lansia terpapar oleh polusi udara dalam jangka waktu yang panjang tentu akan mengakibatkan lansia tersebut dapat terserang berbagai penyakit yang menyebabkan masalah kesehatan serius dan fatal,”pungkas Vella.