Dosen UM Surabaya : Ini Cara Cegah Omicron pada Lansia yang Wajib Diketahui

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya : Ini Cara Cegah Omicron pada Lansia yang Wajib Diketahui
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya : Ini Cara Cegah Omicron pada Lansia yang Wajib Diketahui
  • 20 Feb
  • 2022

Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Dosen UM Surabaya : Ini Cara Cegah Omicron pada Lansia yang Wajib Diketahui

Berdasarkan data laporan melalui https://covid19.go.id/ per tanggal 18 Februari 2022, jumlah kematian akibat Covid-19 pada usia diatas 60 tahun adalah 46,8%, artinya jumlah kematian pada lansia cukup banyak. Lansia menjadi kelompok yang paling rentan karena penurunan sistem imunitas tubuh dan cenderung multipatologis sehingga lebih berisiko menderita kefatalan akibat Covid-19.

Dede Nasrullah Pakar Kesehatan UM Surabaya sekaligus Dosen Keperawatan spesialis gerontik menjelaskan bahwa pencegahan kasus Covid-19 pada lansia melibatkan masyarakat dan yang terpenting adalah keluarga. Ia menegaskan agar setiap individu di setiap keluarga lebih sadar terkait gejala dan tanda Covid-19 bagi lansia.

“Gejala pada lansia yang terpapar varian Omicron hampir sama dengan gejala pada pasien dewasa yaitu pilek, sakit kepala, demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan,”urai Dede Minggu (20/2/22)

Dede menegaskan bahwa pada varian Omicron pada lansia tidak ditemui gejala penurunan fungsi indra penciuman dan perasa seperti yang sebelumnya ditimbulkan oleh varian Delta. Adapun gejala berat varian Omicron bisa dialami oleh segala usia. Hanya saja lansia yang terpapar varian Omicron berpotensi lebih besar mengalami gejala berat.

“Biasanya orang tua yang memiliki penyakit-penyakit dan komorbid yang mudah terpapar varian Omicron yang memerlukan perawatan intensif. Meskipun Covid-19 varian Omicron memiliki gejala ringan, pasien lansia tetap menjadi kelompok rentan yang dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit untuk menghindari komplikasi tertentu khusunya bagi yang memiliki komorbid,”katanya lagi. 

Lebih lanjut lagi Dede membagikan beberapa tips untuk mencegah Omicron pada lansia yang pertama yakni peran keluarga untuk memastikan lansia memahami kondisi saat ini, memberikan contoh untuk tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan setelah melakukan aktvitas, memiliki ventilasi udara yang cukup, tetap berada di rumah dan melakukan kegiatan rutin seperti berjemur pagi, olahraga ringan untuk peregangan otot-otot misalnya seperti aktivitas berkebun.

“Keluarga juga perlu memastikan bahwa lansia mendapatkan makanan dengan gizi seimbang cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dan yang terpenting hindari bersentuhan, bersalaman serta kurangi untuk mengunjungi fasilitas kesehatan kecuai dalam keadaan darurat,”imbuhnya.

Di akhir keterangannya ia juga menambahkan hal lain yang perlu dilakukan adalah menjauhkan lansia dari pusat keramaian dan kerumunan, dan jika memungkinkan anggota keluarga yang cukup jauh cukup berkomunikasi melalui video call dan lain sebagainnya.

“Terakhir hindari stress pada lansia akibat social distancing sehingga keluarga harus tetap memberikan aktivitas yang ringan sehingga lansia tidak stress dan cemas. Mari kita bersama-  sama terus menjaga dan melindungi keluarga kita khususnya yang sangat rentan ini agar tidak tertular corona virus,”tegasnya.