Foto bersama UMSurabaya dan Singapore Polytechnic usai Pembukaan Learning Express di UMSurabaya (Humas)
Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) kembali menjalin kerja sama internasional dengan Singapore Polytechnic melalui program Learning Express (LeX) 2025. Program ini menghadirkan 30 mahasiswa dari masing-masing perguruan tinggi untuk bersama-sama terjun langsung ke masyarakat dan mendukung pengembangan UMKM berbasis komunitas di Surabaya.
Mengusung tema “Memperkuat Kapasitas Inovasi UMKM Lokal untuk Mewujudkan Ketahanan Ekonomi yang Berkelanjutan”, kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada bidang pendidikan, pertumbuhan ekonomi, inovasi, serta pembangunan berkelanjutan.
Selama dua minggu, para peserta akan melaksanakan pengabdian masyarakat di tiga lokasi, yaitu: Bulak dengan fokus pada inovasi pengolahan ikan asap, Kampung Lumpia Genteng yang menghadapi tantangan kebersihan dan efisiensi produksi, dan Kampung Herbal Candirejo Genteng yang masih mengandalkan peralatan tradisional dalam pembuatan jamu.
Berbagai permasalahan yang ditemukan di lapangan, mulai dari rendahnya standar kebersihan, proses produksi manual, hingga limbah lingkungan, akan dipecahkan melalui pendekatan design thinking. Mahasiswa diajak untuk melakukan observasi, wawancara, dan merancang solusi prototipe yang dapat meningkatkan kualitas produk, keselamatan kerja, serta daya saing UMKM lokal.
Rektor UMSurabaya, Mundakir dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen kampus dalam memperluas manfaat akademik bagi masyarakat.
“Kolaborasi internasional ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar lintas budaya bagi mahasiswa, tetapi juga menghadirkan solusi nyata untuk meningkatkan kapasitas UMKM lokal. Kami ingin mahasiswa belajar langsung bagaimana ilmu yang mereka miliki bisa memberi dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya Selasa (30/9/25)
Noel Kristian Dosen Pembimbing Singapore Polytechnic menyampaikan apresiasi mendalam kepada Universitas Muhammadiyah Surabaya atas terselenggaranya Learning Express (LeX) 2025.
"Terima kasih kepada tim UM Surabaya yang telah mempersiapkan program ini dengan sangat baik, sehingga berjalan lancar. Pengalaman kemarin benar-benar bermakna dan menyenangkan. Kami sangat berterima kasih kepada seluruh panitia dari berbagai divisi atas kerja kerasnya. Upaya besar dari UM Surabaya membuat kami merasa sangat disambut hangat dan dipersiapkan dengan baik. Kami bersyukur dapat bekerja berdampingan dengan mahasiswa dan fasilitator UM Surabaya, sehingga kita bisa belajar dan berkarya bersama."ujarnya.
Ia juga menekankan tujuan utama program ini, yakni membangun hubungan dan kepedulian terhadap masyarakat.
“Dua minggu yang lalu mahasiswa UM Surabaya telah berkunjung ke Singapore untuk belajar dan mengabdi di komunitas kami. Kini kami bergantian hadir di Surabaya. Harapan kami, hubungan baik antara Singapore Polytechnic dan UM Surabaya dapat terus terjaga. Mahasiswa diharapkan tetap menjalin komunikasi, saling berbagi, dan tidak hanya peduli kepada masyarakat, tetapi juga kepada sesama teman. Program ini bukan sekadar kegiatan, tetapi sebuah momen berharga yang harus dikenang,” imbuhnya.
Noel menambahkan bahwa Learning Express 2025 menjadi pengalaman dua minggu yang luar biasa.
“Ini adalah kolaborasi ketiga antara Singapore Polytechnic dan UM Surabaya. Semoga ada kolaborasi keempat, kelima, dan seterusnya,” tutupnya penuh harapan.
Sementara itu, Ketua Lembaga Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) UM Surabaya, Arin Setyowati, menegaskan pentingnya sinergi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat dalam program ini.
“Melalui Learning Express, kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa inovasi sederhana dapat menciptakan perubahan besar. Kami percaya UMKM lokal mampu naik kelas jika didukung dengan ide-ide kreatif dan pendampingan berkelanjutan,” tutur Arin.
Selain fokus pada pemberdayaan UMKM, peserta juga akan mengikuti kegiatan cultural immersion di berbagai destinasi ikonik Surabaya, seperti Museum Tugu Pahlawan dan Kenjeran Park, untuk memperkaya pengalaman lintas budaya.
Melalui Learning Express 2025, UM Surabaya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga wadah kolaborasi internasional yang memberi dampak langsung bagi masyarakat. Program ini menjadi langkah strategis untuk menumbuhkan inovasi, memperkuat kerja sama global, dan mewujudkan UMKM Surabaya yang tangguh dan berdaya saing.
(0) Komentar