UM Surabaya Dorong Internasionalisasi, Mahasiswa Ikuti Wawancara Program Double Degree dengan Kampus St. John’s University Taiwan

  • Beranda -
  • Berita -
  • UM Surabaya Dorong Internasionalisasi, Mahasiswa Ikuti Wawancara Program Double Degree dengan Kampus St. John’s University Taiwan
Gambar Berita UM Surabaya Dorong Internasionalisasi, Mahasiswa Ikuti Wawancara Program Double  Degree dengan Kampus St. John’s University Taiwan
  • 04 Jun
  • 2025

Wawancara mahasiswa UM Surabaya dengan Kampus St. John’s University Taiwan (Humas) dengan pihak

UM Surabaya Dorong Internasionalisasi, Mahasiswa Ikuti Wawancara Program Double Degree dengan Kampus St. John’s University Taiwan

Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) terus memperkuat komitmennya dalam internasionalisasi pendidikan melalui kerja sama strategis dengan St. John’s University, Taiwan. Pada Selasa (3/6/25), sejumlah mahasiswa dari Fakultas Teknik mengikuti sesi wawancara seleksi program double degree yang dilangsungkan secara langsung di kampus UM Surabaya.

Program ini merupakan bagian dari hasil kolaborasi antara UM Surabaya dan St. John’s University Taiwan, yang resmi dimulai usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) di At-Taawun Tower UM Surabaya. Wawancara diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Teknik yang telah melalui tahap seleksi administratif.

Kepala Lembaga Kerjasama Internasionalisasi UM Surabaya, Yuanita Wulandari, menjelaskan bahwa terdapat beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk mengikuti program ini. Di antaranya adalah kemampuan berbahasa Inggris (dibuktikan melalui sertifikat TOEFL), kemampuan dasar bahasa Mandarin, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal sesuai standar, serta pengalaman magang (internship).

Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, dan Digitalisasi UM Surabaya, Radius Setiyawan, menyebutkan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dari visi kampus dalam memperluas jangkauan pendidikan ke tingkat global. 

“Melalui program double degree, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik lintas negara, tetapi juga memperluas jejaring global dan meningkatkan daya saing di pasar kerja internasional,” jelasnya.

Radius juga mengungkapkan bahwa program ini mengusung skema 3+1 Double Degree, di mana mahasiswa akan menempuh tiga tahun studi di UM Surabaya dan satu tahun di St. John’s University. Selama di Taiwan, mahasiswa akan mendapatkan beasiswa penuh serta kesempatan magang di perusahaan besar, sebuah keunggulan yang dinilai mampu memperkuat kesiapan lulusan menghadapi tantangan dunia kerja global.

“Ini adalah tahun pertama program ini dilaksanakan, dan kami melihat antusiasme mahasiswa sangat tinggi. Kami berkomitmen untuk memberikan pendampingan penuh agar mereka dapat lolos seleksi dan sukses menjalani studi di luar negeri,” tambah Radius.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti seleksi, Boby Rahmadani Riski dari program studi Teknik Elektro, mengaku sangat bersemangat. 

“Program ini adalah kesempatan emas untuk belajar langsung di lingkungan internasional. Saya ingin memperluas wawasan, belajar ilmu teknik lebih dalam di negeri orang, dan membawa nama baik UM Surabaya di kancah global,” ungkapnya.

Dengan dilaksanakannya program ini, UM Surabaya berharap dapat mencetak lulusan berdaya saing global serta memperkuat hubungan akademik antara kedua institusi. Program double degree ini menjadi langkah strategis untuk menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berwawasan internasional.