Tayang Serentak di Bioskop 30 Oktober, Film “Pengen Hijrah” Roadshow di UMSurabaya bersama LSF RI

  • Beranda -
  • Berita -
  • Tayang Serentak di Bioskop 30 Oktober, Film “Pengen Hijrah” Roadshow di UMSurabaya bersama LSF RI
Gambar Berita Tayang Serentak di Bioskop 30 Oktober, Film “Pengen Hijrah” Roadshow di UMSurabaya bersama LSF RI
  • 19 Okt
  • 2025

Roadshow Pengen Hijrah di UMSurabaya (Humas)

Tayang Serentak di Bioskop 30 Oktober, Film “Pengen Hijrah” Roadshow di UMSurabaya bersama LSF RI

Menjelang penayangan serentak film “Pengen Hijrah” pada 30 Oktober 2025, Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) bersama Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) menggelar Kuliah Tamu Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bertajuk “Dakwah Melalui Film: Peluang dan Tantangan bagi Gen Z dalam Menjaga Nilai Keimanan”, Sabtu (18/10/2025) di Gedung At Tauhid Lt. 13 UMSurabaya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari roadshow LSF RI ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk memperkenalkan nilai-nilai edukatif dalam perfilman nasional. Tujuannya, agar mahasiswa menjadi penonton sekaligus pembuat film yang cerdas, kritis, dan beretika dalam memaknai karya sinema sebagai media dakwah dan pendidikan.

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya: Syaifullah Agam (Direktur Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan RI),Naswardi (Ketua Lembaga Sensor Film RI), Radius Setiyawan (Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, dan Digitalisasi), Mukayat Al Amin (Kepala LPAIK UMSurabaya), Titin Setiawati (Anggota LSF RI), Avesina Soebli (Produser film Pengen Hijrah), sertaAffandi Eka Putra, aktor utama dalam film Pengen Hijrah.

Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Pengkajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPAIK) UMSurabaya, Mukayat Al Amin, menegaskan pentingnya film sebagai media dakwah kreatif di era digital.

“Film adalah media yang kuat dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual. Generasi muda, khususnya mahasiswa, harus mampu memanfaatkan ruang digital dan film sebagai sarana dakwah yang menyentuh, bukan sekadar hiburan. Semoga banyak nilai kebaikan yang bisa diambil dari film ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LSF RI, Naswardi, menyampaikan apresiasinya kepada UMSurabaya yang menjadi salah satu perguruan tinggi pertama di Indonesia yang telah menjalin kerja sama resmi dengan LSF RI.

“Perguruan tinggi adalah pelita yang memberikan pencerahan ilmu, termasuk bagi perfilman nasional. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengoptimalkan film sebagai media dakwah, pendidikan, pembelajaran, dan kebudayaan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa perfilman nasional kini memasuki babak baru. Tahun 2024, jumlah produksi film nasional berhasil melampaui film impor, dengan 285 film nasional berbanding 283 film impor.

“Ini pertanda baik bagi ekosistem perfilman Indonesia. Ketika industri film tumbuh, maka ekonomi kreatif, lapangan kerja, dan kebudayaan lokal juga ikut berkembang. Film bukan hanya hiburan, tetapi juga cermin nilai dan identitas bangsa,” tegasnya.

Naswardi juga menyebut bahwa Muhammadiyah memiliki sejarah panjang dalam dunia perfilman. Banyak karya yang lahir dari semangat dakwah dan gerakan sosial Muhammadiyah, baik yang diproduksi secara organik oleh kadernya maupun diangkat dari kisah nyata di lingkungan Muhammadiyah.

Dalam sesi berbagi, Affandi Eka Putra, aktor utama Pengen Hijrah, menceritakan pengalaman spiritualnya selama proses pembuatan film.

Pengen Hijrah bukan sekadar film religi, tapi perjalanan spiritual anak muda masa kini. Kami berharap film ini bisa menyentuh hati penonton dan mengajak mereka lebih dekat kepada Tuhan,” tuturnya.

Kuliah tamu berlangsung interaktif, diwarnai dengan diskusi antara mahasiswa dan narasumber mengenai bagaimana nilai-nilai dakwah dapat dikemas secara kreatif melalui film tanpa kehilangan esensi moral dan spiritual.

Kegiatan ini ditutup dengan pesan bersama untuk memperkuat ekosistem perfilman nasional yang edukatif, beretika, dan berkeadaban, serta ajakan kepada mahasiswa untuk berperan aktif dalam menciptakan karya film yang membawa nilai kebaikan dan keimanan.