Relawan Muhammadiyah UMSURA Susuri Sungai Besitang dengan Sampan untuk Jangkau Wilayah Terisolir dan Dirikan Pos Layanan Kesehatan

  • Beranda -
  • Berita -
  • Relawan Muhammadiyah UMSURA Susuri Sungai Besitang dengan Sampan untuk Jangkau Wilayah Terisolir dan Dirikan Pos Layanan Kesehatan
Gambar Berita Relawan Muhammadiyah UMSURA Susuri Sungai Besitang dengan Sampan untuk Jangkau Wilayah Terisolir dan Dirikan Pos Layanan Kesehatan
  • 28 Des
  • 2025

Relawan UMSURA susur sungai dengan sampan menuju wilayah terisolir (Istimewa)

Relawan Muhammadiyah UMSURA Susuri Sungai Besitang dengan Sampan untuk Jangkau Wilayah Terisolir dan Dirikan Pos Layanan Kesehatan

Relawan Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSURA) melaksanakan misi kemanusiaan dengan menyusuri Sungai Besitang menggunakan sampan guna menjangkau wilayah terisolir terdampak banjir di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Tim relawan menyasar Desa Bukit Mas, Dusun Aras Senapal Kiri dan Kanan, Kecamatan Besitang, untuk membuka Pos Layanan Kesehatan serta memberikan dukungan psikososial bagi masyarakat terdampak.

Pengabdian ini merupakan pendanaan dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Wilayah Aceh Sumatera Utara dan Sumatera Barat Tahun Anggaran 2025 Prioritas II. Hal tersebut berdasarkan surat yang diumumkan oleh Ditjen Risbang Kemdiktisaintek. Dalam kegiatan ini UMSURA menerjunkan beberapa relawan diantaranya beberapa dokter dan perawat.

Perjalanan relawan dibagi ke dalam dua kloter dengan menggunakan dua unit getek. Kloter pertama mengangkut tim kesehatan beserta obat-obatan, sementara kloter kedua membawa bantuan sembako yang akan didistribusikan kepada warga.

Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar satu jam dengan kondisi arus sungai yang cukup deras. Kloter pertama berhasil tiba dengan selamat dan langsung membuka layanan kesehatan serta pendampingan psikososial, khususnya bagi anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya.

Namun, dalam perjalanan kloter kedua, getek yang mengangkut bantuan sembako menghadapi arus sungai yang semakin kuat hingga menyebabkan perahu terbalik. Bantuan sempat terbawa arus, namun berkat kesigapan relawan dan bantuan warga sekitar, seluruh logistik berhasil diselamatkan meski dalam kondisi basah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan seluruh relawan berhasil dievakuasi dengan selamat.

Insiden tersebut tidak menyurutkan semangat para relawan. Justru, kejadian ini menjadi gambaran nyata tentang keberanian, ketangguhan, dan kepedulian relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan di wilayah dengan akses yang sangat terbatas.

“Keselamatan relawan tetap menjadi prioritas utama. Meskipun kami sempat mengalami insiden di perjalanan, semangat untuk hadir dan melayani masyarakat tidak pernah surut. Ini adalah bagian dari perjuangan kemanusiaan,” ujar Syaiful Anam, Koordinator Lapangan Relawan Muhammadiyah UMSURA.

Anam menambahkan bahwa misi ini tidak hanya berfokus pada penyaluran bantuan, tetapi juga memastikan masyarakat di wilayah terisolir tetap memperoleh layanan kesehatan serta dukungan psikososial pascabencana.

Sementara itu, Kepala Lembaga Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LRIPM) UMSURA, Arin Setyowati, menegaskan bahwa keterlibatan UMSURA dalam aksi kemanusiaan merupakan bagian dari komitmen tridarma perguruan tinggi.

“Pengabdian kepada masyarakat tidak boleh berhenti pada wilayah yang mudah dijangkau saja. Kehadiran relawan UMSURA di daerah terisolir adalah wujud tanggung jawab moral dan akademik untuk memastikan layanan kesehatan dan pendampingan psikososial tetap sampai kepada masyarakat yang paling membutuhkan,” ujar Arin.

Ia menambahkan, sinergi antara relawan, tenaga kesehatan, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan misi kemanusiaan di tengah keterbatasan akses dan kondisi alam yang menantang.

“UMSURA mengirimkan beberapa dokter dan perawat, ini udah hari ke 11 relawan ada di lokasi bencana,”tegasnya.

Kata Arin, dengan dibukanya Pos Layanan Kesehatan dan Dukungan Psikososial ini, diharapkan kebutuhan kesehatan dasar masyarakat dapat terpenuhi serta membantu proses pemulihan kondisi fisik dan mental warga terdampak banjir.

Relawan Muhammadiyah UMSURA menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, menjangkau wilayah-wilayah sulit, dan menjaga nilai kemanusiaan tetap hidup dalam setiap situasi darurat bencana.