Mahasiswa UMSurabaya usai mengikuti Seminar Internasional bertema Smart City di Inha University (Istimewa)
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Korea Selatan berkesempatan mengikuti Seminar Internasional bertema Smart City di Inha University, salah satu universitas ternama di Incheon.
Seminar ini menghadirkan pakar teknologi perkotaan dan perencanaan kota dari Korea Selatan yang menjelaskan bagaimana konsep Smart City dikembangkan untuk menjawab tantangan urbanisasi, mobilitas, lingkungan, hingga kualitas hidup masyarakat. Korea Selatan sendiri dikenal sebagai negara dengan penerapan Smart City yang sukses, mulai dari pengelolaan transportasi publik yang terintegrasi hingga layanan digital yang mempermudah aktivitas warga sehari-hari.
Mahasiswa UMSurabaya tampak antusias mengikuti paparan materi yang disampaikan. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif dalam sesi diskusi yang membahas peluang kolaborasi serta peran generasi muda dalam pengembangan kota cerdas di masa depan.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, dan Digitalisasi UMSurabaya, Radius Setiyawan, menegaskan bahwa seminar ini menjadi bagian penting dari KKN internasional karena memberikan wawasan nyata tentang inovasi perkotaan.
“Belajar langsung di Inha University memberikan pengalaman berbeda. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademik, tetapi juga melihat langsung praktik terbaik pengembangan Smart City. Harapannya, mereka bisa membawa pulang ide-ide kreatif untuk diterapkan di Indonesia, terutama di Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) UMSurabaya, Arin Setyowati, menambahkan bahwa pengalaman ini sekaligus mengasah cara pandang global mahasiswa.
“Seminar internasional ini adalah ruang belajar yang membuka cakrawala. Mahasiswa tidak hanya mengenal konsep Smart City dari buku, tapi benar-benar menyaksikan bagaimana pemerintah Korea membangun ekosistem kota berbasis teknologi dan partisipasi warga. Dengan bekal ini, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan riset maupun pengabdian masyarakat di era digital,” jelas Arin.
Salah satu peserta KKN Internasional Muhammad Faddyl Purnama mahasiswa Prodi S1 Kedokteran, mengaku terinspirasi dengan pemaparan para narasumber.
“Saya sangat terkesan dengan sistem transportasi dan manajemen energi yang mereka perkenalkan. Ternyata, konsep Smart City tidak hanya soal teknologi, tetapi juga bagaimana teknologi bisa memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Ini membuka pikiran saya untuk membuat riset kecil terkait bagaimana kota-kota di Indonesia bisa mengadopsi model serupa,” katanya.
Ia juga menambahkan, bahwa seminar ini memberinya motivasi untuk berpikir lebih luas.
“Saya merasa bangga bisa belajar langsung dari Korea Selatan. Banyak hal yang bisa diadaptasi di Indonesia, mulai dari pelayanan publik digital hingga pengelolaan lingkungan. Bagi saya, ini pengalaman yang tidak akan terlupakan,” ucapnya.
Kegiatan seminar internasional ini menjadi salah satu rangkaian KKN UMSurabaya di Korea Selatan yang berlangsung selama satu minggu. Selain seminar, mahasiswa juga mengikuti berbagai kegiatan akademik, sosial, dan budaya sebagai bagian dari upaya memperkuat kompetensi global sekaligus memperluas jejaring internasional.
Dengan semangat belajar dan berkolaborasi, mahasiswa UMSurabaya diharapkan mampu menjadi generasi penerus yang siap berkontribusi dalam pengembangan kota cerdas, baik di Indonesia maupun di tingkat global.
(0) Komentar