Mahasiswa KKN UMSurabaya Ciptakan Oven Tenaga Surya Hibrida untuk Produksi Kerupuk Samiler

  • Beranda -
  • Berita -
  • Mahasiswa KKN UMSurabaya Ciptakan Oven Tenaga Surya Hibrida untuk Produksi Kerupuk Samiler
Gambar Berita Mahasiswa KKN UMSurabaya Ciptakan Oven Tenaga Surya Hibrida untuk Produksi Kerupuk Samiler
  • 27 Agu
  • 2025

Alat Oven Tenaga Surya Hibrida untuk Produksi Kerupuk Samiler (Humas)

Mahasiswa KKN UMSurabaya Ciptakan Oven Tenaga Surya Hibrida untuk Produksi Kerupuk Samiler

Kerupuk samiler, salah satu makanan ringan tradisional khas Jawa Timur, menjadi sumber mata pencaharian utama bagi banyak warga Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Namun, proses pengeringan kerupuk yang selama ini mengandalkan sinar matahari memiliki berbagai kendala, seperti ketergantungan pada cuaca, risiko higienitas rendah, serta waktu produksi yang tidak efisien.

Metode tradisional pengeringan di bawah sinar matahari terbuka juga menimbulkan masalah serius, di antaranya:

Ketergantungan pada cuaca, terutama saat musim hujan yang dapat menghentikan proses produksi.

Risiko kontaminasi dari debu, polusi, serangga, dan hewan, sehingga mengurangi standar kebersihan.

Proses yang memakan waktu dan tenaga, karena memerlukan pemantauan dan pembalikan produk secara manual.

Biaya tambahan dan dampak lingkungan, ketika produsen menggunakan bahan bakar kayu atau gas untuk pengeringan alternatif.

Kualitas yang tidak merata, karena distribusi panas yang tidak konsisten.

Menjawab tantangan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMSurabaya menghadirkan inovasi berupa Oven Tenaga Surya Hibrida. Alat ini mengombinasikan pemanfaatan energi matahari dengan bantuan blower listrik untuk mempercepat dan meratakan proses pengeringan.

“Oven ini dirancang agar tetap dapat berfungsi optimal dalam berbagai kondisi cuaca. Saat matahari bersinar, panas dari kolektor surya dimanfaatkan, sedangkan saat mendung atau butuh percepatan pengeringan, blower listrik membantu sirkulasi panas agar tetap merata,” jelas tim KKN.

Teknologi ini dinilai ramah lingkungan, hemat energi, dan mampu meningkatkan produktivitas serta kualitas kerupuk samiler. Selain itu, penerapan teknologi tepat guna ini diharapkan menjadi model inovasi yang dapat diaplikasikan untuk berbagai produk olahan pangan lainnya.

Didin Cahya Saputra, mahasiswa Jurusan Arsitektur UMSurabaya sekaligus anggota tim pengembang, menyampaikan:

“Kami tidak hanya fokus pada aspek fungsional, tetapi juga pada desain ergonomis dan efisiensi ruang. Oven ini dibuat dengan mempertimbangkan aliran udara panas agar merata dan meminimalkan kehilangan energi. Harapannya, desain ini bisa direplikasi oleh UMKM dengan biaya terjangkau.”

Dengan adanya oven tenaga surya hibrida ini, pelaku UMKM di Desa Wonosunyo dapat mengurangi ketergantungan pada cuaca, mempercepat proses produksi, menjaga higienitas produk, dan menekan biaya operasional secara signifikan.