Kisah Rahma Nur Aini, Anak Guru Honorer yang Raih Beasiswa KIP-K di UM Surabaya

  • Beranda -
  • Berita -
  • Kisah Rahma Nur Aini, Anak Guru Honorer yang Raih Beasiswa KIP-K di UM Surabaya
Gambar Berita Kisah Rahma Nur Aini, Anak Guru Honorer yang Raih Beasiswa KIP-K di UM Surabaya
  • 21 Sep
  • 2023

Rahma Nur Aini mahasiswa UM Surabaya

Kisah Rahma Nur Aini, Anak Guru Honorer yang Raih Beasiswa KIP-K di UM Surabaya

Kisah inspiratif juga datang dari Rahma Nur Aini, Rahma yang merupakan anak seorang guru honorer dengan kondisi ekonomi sederhana mampu membuktikan dirinya berhasil diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) dengan jalur beasiswa KIP-K. Perempuan asal Desa Mantub Kecamatan Baureno Bojonegoro tersebut mengaku bahwa ayahnya Hadi Erwanto telah menjadi guru honorer selama 27 tahun di Madrasah Ibtidaiyah di desanya. Sementara ibunya Siti Isnaini bekerja sebagai petani dan membantu mengajar di PAUD. Rahma bercerita, sebelum ayahnya menjadi seorang guru honorer ayahnya adalah seorang penjual buah keliling. Saat menjadi guru honorer gaji pertama ayahnya adalah 27 ribu rupiah. 

Menurutnya dengan ia mendaftar beasiswa KIP-K akan meringankan beban keluarganya, sebagai anak pertama Rahma mengaku sejak SMA ia telah mempersiapkan agar ia bisa melanjutkan pendidikan dengan jalur beasiswa. Itulah sebabnya ia kerap kali aktif mengikuti kejuaraan mulai dari tingkat sekolah, kabupaten dan provinsi bahkan nasional.

Pada tahun 2023 Rahma berhasil meraih medali perunggu pada olimpiade sains nasional, ia juga pernah menjadi juara 3 pada kompetisi sains pelajar Provinsi Jatim, kemudian speech competition tingkat provinsi pada tahun 2021.

“Saya sering ikut lomba, kadang juara kadang juga tidak, namun yang paling penting dari itu semua adalah prosesnya,” pengalaman adalah guru terbaik. ujar Rahma Senin (18/9/23)

Untuk menambah penghasilan agar ia lebih mandiri, Rahma mengaku bahwa ia juga memiliki usaha buket bunga, yang ia jual tiap ada momen tertentu. Usaha tersebut ia geluti sejak dia di bangku SMA.

“Dari buket bunga itu, hasilnya lumayan buat tambah-tambahan beli jajan, karena kalau dari orang tua kan terbatas,”ujarnya. 

Kini saat ia sudah masuk menjadi mahasiswa di UM Surabaya, ia ingin terlibat aktif dalam organisasi dan kegiatan ekstrakulikuler yang lain. Hal tersebut menurutnya dapat menunjang prestasi non akademik dirinya. Rahma juga berharap agar bisa lulus tepat waktu di UM Surabaya.