Kisah Farid Faqih, Anak Nelayan yang Bisa Kuliah Gratis di UM Surabaya Berkat Hafal 30 Juz Al-Quran

  • Beranda -
  • Berita -
  • Kisah Farid Faqih, Anak Nelayan yang Bisa Kuliah Gratis di UM Surabaya Berkat Hafal 30 Juz Al-Quran
Gambar Berita Kisah Farid Faqih, Anak Nelayan yang Bisa Kuliah Gratis di UM Surabaya Berkat Hafal 30 Juz Al-Quran
  • 18 Sep
  • 2023

Foto Farid Faqih bersama Ayah dan Ibunya (doc: umsurabaya)

Kisah Farid Faqih, Anak Nelayan yang Bisa Kuliah Gratis di UM Surabaya Berkat Hafal 30 Juz Al-Quran

Kisah inspiratif juga datang dari Farid Faqih, mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) yang diterima pada Fakultas Agama Islam (FAI) jurusan Studi Agama-Agama (Ushuluddin). Laki-laki yang kerap disapa Farid tersebut merupakan sosok yang luar biasa lantaran hafal 30 juz Al Quran. Ia diterima di UM Surabaya dengan jalur beasiswa KIP-K.

Laki-laki kelahiran Bangkalan Madura 2004 tersebut mengaku bahwa, ia adalah anak pertama yang bisa menempuh pendidikan hingga jenjang sarjana. Farid mengaku bahwa bapak ibunya tidak lulus Sekolah Dasar (SD). Sementara dua kakaknya bersekolah hingga SMA. Bapaknya Nur Jali (58) bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan tidak menentu, sementara ibunya Marsem (52) bekerja sebagai ibu rumah tangga. 

“Kalau ada hasil biasanya seharinya dapat lima puluh ribu, jadi penghasilan bapak sebagai nelayan tidak menentu,”ujarnya Senin (16/9/23)

Mulai Menghafal Sejak Lulus SMP

Sejak lulus dari SMP Negeri 2 Modung, Farid tidak langsung ke jenjang SMA, ia masuk kelas khusus belajar bahasa arab dan hafalan. Kemudian ia melanjutkan sekolah di MA di Ma’had Al Islami Camplong, saat kelas 2 ia sudah berhasil menghapalkan 30 Juz Al Quran. Menurutnya melihat perjuangan bapak dan ibunnya, sebisa mungkin ia ingin membuat orang tuanya bangga.

“Alhamdulillah bapak dan ibu selalu support untuk setiap hal-hal yang saya lakukan, termasuk mensupport dalam melanjutkan pendidikan, meskipun mereka tidak lulus SD,”ujar Farid lagi. 

Ia selalu mengingat pesan gurunya, bahwa salah satu keutamaan penghafal Al Quran adalah akan memberikan mahkota untuk orang tua di akhirat kelak.

Namun Farid juga mengatakan, untuk bisa sampai dititik ini bukan sesuatu hal yang mudah, kadang ia juga diserang rasa malas, banyak kegiatan dll.

Saat sudah diterima sebagai mahasiswa, kini ia ingin fokus berkuliah dan mempertahankan hafalannya. Ia menargetkan agar dirinya aktif pada kegiatan organisasi kampus dan ekstra kampus. Menurutnya ia tidak ingin menjadi mahasiswa kupu-kupu. Artinya kuliah pulang kuliah pulang. Sebagai mahasiswa penerima KIP- K ia juga menargetkan agar dirinya mendapatkan IPK cumlaude di setiap semesternya dan lulus tepat waktu. 

“Mumpung masih muda lakukan hal hal yang bermanfaat, perbanyak teman dan juga pengalaman, lalu nikmati hasilnya dimasa depan,”pungkas Farid.