Berkunjung ke Masjid Pusat dan Berburu Makanan Halal di Seoul, Mahasiswa UMSurabaya Lakukan Dialog dengan Muslim Korea dan Kirgistan

  • Beranda -
  • Berita -
  • Berkunjung ke Masjid Pusat dan Berburu Makanan Halal di Seoul, Mahasiswa UMSurabaya Lakukan Dialog dengan Muslim Korea dan Kirgistan
Gambar Berita Berkunjung ke Masjid Pusat dan Berburu Makanan Halal di Seoul, Mahasiswa UMSurabaya Lakukan Dialog dengan Muslim Korea dan Kirgistan
  • 03 Sep
  • 2025

Mahasiswa KKN internasional usai dari Masjid Pusat Seoul Itaewon Mosque (LRIPM)

Berkunjung ke Masjid Pusat dan Berburu Makanan Halal di Seoul, Mahasiswa UMSurabaya Lakukan Dialog dengan Muslim Korea dan Kirgistan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) yang tengah mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Korea Selatan melakukan kunjungan ke Masjid Pusat Seoul atau lebih dikenal dengan Itaewon Mosque. Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian KKN internasional yang berlangsung selama satu minggu mulai 28 Agustus-2 September 2025.

Selain beribadah bersama umat Muslim dari berbagai negara, mahasiswa juga melakukan dialog dengan komunitas Muslim Korea dan Kirgistan. Dialog ini membahas dinamika kehidupan umat Muslim di negara minoritas, tantangan dalam menjaga identitas keislaman, serta peluang dakwah dan solidaritas antarbangsa.

Kunjungan ke Itaewon Mosque juga menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang keberadaan Islam di Korea Selatan. Mahasiswa berbincang langsung dengan imam masjid, relawan, serta warga Muslim yang menetap di sana.

Dalam kesempatan ini mahasiswa tidak hanya belajar tentang sejarah berdirinya masjid yang menjadi pusat kegiatan umat Islam di Korea, tetapi juga memahami strategi komunitas Muslim dalam mempertahankan tradisi dan keimanan di tengah mayoritas masyarakat non-Muslim.

Selain kegiatan keagamaan, mahasiswa UMSurabaya juga berkesempatan untuk berburu makanan halal di sekitar kawasan Itaewon. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu pusat kuliner halal di Seoul dengan berbagai hidangan khas Asia hingga Timur Tengah. Pengalaman ini membuka wawasan mahasiswa tentang pentingnya ekosistem halal bagi Muslim yang tinggal maupun berkunjung ke negara minoritas.

Wakil Rektor Bidang Riset, Kerjasama, dan Digitalisasi UMSurabaya, Radius Setiyawan, mengatakan bahwa KKN di Korea Selatan merupakan bagian dari program KKN internasional. Selain di Korea, UMSurabaya juga mengirimkan mahasiswa ke Singapura dan Taiwan. Hal ini menunjukkan bahwa UMSurabaya mampu berperan aktif dalam kancah global, sekaligus memperluas jejaring kolaborasi internasional di bidang pengabdian masyarakat.

Kata Radius, ini bukan hanya sekadar pengabdian masyarakat, tetapi juga sarana mahasiswa untuk memperluas jejaring global dan memperdalam pemahaman lintas budaya.

“Kunjungan ke Masjid Pusat Seoul dan dialog dengan komunitas Muslim setempat menjadi pengalaman berharga. Mahasiswa tidak hanya belajar tentang bagaimana Islam hadir di Korea Selatan, tetapi juga bagaimana membangun solidaritas lintas bangsa melalui nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) UMSurabaya, Arin Setyowati, menjelaskan bahwa KKN internasional yang berlangsung selama satu minggu ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis sekaligus memperkuat identitas mahasiswa sebagai global citizen.

“Program KKN internasional ini dirancang agar mahasiswa bisa merasakan langsung bagaimana hidup di tengah masyarakat global, termasuk belajar dari komunitas Muslim di negara minoritas. Harapannya, mahasiswa tidak hanya membawa pulang pengalaman, tetapi juga inspirasi untuk mengembangkan program pengabdian masyarakat yang lebih inklusif dan inovatif,” jelas Arin.

Dengan berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pengabdian, riset kecil, hingga kunjungan budaya dan keagamaan, KKN internasional UMSurabaya di Korea Selatan menjadi wadah pembelajaran multidimensi. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi duta kampus dan bangsa yang membawa semangat kolaborasi, moderasi, dan kepedulian terhadap sesama, baik di tingkat lokal maupun global.

Sementara itu salah satu peserta KKN Internasional Korea Selatan Aqilatuz Zulfa Adawiyah Prodi Hukum Keluarga Islam mengaku terkesan dengan suasana kebersamaan yang ia rasakan di Itaewon Mosque.

“Rasanya luar biasa bisa sholat berjamaah dengan Muslim dari berbagai negara. Kami merasa diterima sebagai bagian dari keluarga besar Islam, meskipun berbeda bahasa dan budaya,” ujarnya.

Ia juga menuturkan pengalaman uniknya saat mencicipi kuliner halal di Itaewon. Kata Dia, makanan di sini tidak hanya enak, tapi juga memberi rasa aman.

“Ini pengalaman yang sangat berkesan  bagi saya mencoba kuliner halal di luar negeri, sekaligus bukti bahwa komunitas Muslim bisa bertahan di negara minoritas,” pungkasnya.