Bedah Buku JI The Untold Story di UMSurabaya: Pembubaran Jamaah Islamiyah Dikaji dari Perspektif Akademik

  • Beranda -
  • Berita -
  • Bedah Buku JI The Untold Story di UMSurabaya: Pembubaran Jamaah Islamiyah Dikaji dari Perspektif Akademik
Gambar Berita Bedah Buku JI The Untold Story di UMSurabaya: Pembubaran Jamaah Islamiyah Dikaji dari Perspektif Akademik
  • 31 Jul
  • 2025

Bedah buku bertajuk “JI The Untold Story (Perjalanan Kisah Jamaah Islamiyah) Humas

Bedah Buku JI The Untold Story di UMSurabaya: Pembubaran Jamaah Islamiyah Dikaji dari Perspektif Akademik

Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) bersama Densus 88 Anti Teror Polri menggelar bedah buku bertajuk “JI The Untold Story (Perjalanan Kisah Jamaah Islamiyah)” karya Irjen Pol. Sentot Prasetyo, S.I.K. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya literasi kontra narasi radikal terorisme melalui pendekatan ilmiah dan terbuka di lingkungan perguruan tinggi.

Bertempat di Auditorium UMSurabaya, acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor UMSurabaya, Dr. Radius Setiyawan, M.A., yang menekankan pentingnya peran kampus dalam membedah fenomena sosial dan sejarah radikalisme secara kritis.

“Pembubaran Jamaah Islamiyah bukan sekadar urusan keamanan, melainkan bagian dari dinamika sejarah sosial-keagamaan yang harus dikaji secara mendalam. Kampus memiliki tanggung jawab moral untuk melahirkan narasi-narasi yang jernih dan mencerahkan,” ujarnya.

Bedah buku ini dipandu oleh c, S.I.K., M.Hum. dari Densus 88 AT Polri, yang memaparkan isi buku secara komprehensif. Buku tersebut dianggap bukan hanya sebagai dokumentasi sejarah, tetapi juga bentuk kontra narasi terhadap propaganda ideologis kelompok radikal terorisme yang selama ini tersebar di ruang publik.

Hadir sebagai narasumber dalam sesi diskusi: AKBP Joko Dwi Harsono, S.I.K., M.Hum. yang memaparkan strategi penanganan hukum dan operasional terhadap kelompok JI. Dr. Solahudin, pengamat terorisme dan penulis buku “NII sampai JI dan JI sampai NKRI”, mengulas transformasi ideologi Jamaah Islamiyah sejak masa transnasional hingga keputusan resmi pembubaran kelompok tersebut. Ustadz Imtihan, mantan anggota Dewan Fatwa Jamaah Islamiyah, memberikan refleksi mendalam. Ia menyampaikan bahwa keputusan pembubaran JI merupakan kesadaran kolektif yang lahir dari evaluasi mendalam atas perjuangan yang keliru.

“Banyak dari kami dulu berpikir bahwa jalan perjuangan bisa dilewati dengan kekerasan, padahal Islam mengajarkan dakwah yang damai. Kini saatnya generasi muda belajar dari kesalahan kami agar tidak mengulang jalan yang sama,” ungkapnya. Ia juga mengapresiasi UMSurabaya atas ruang diskusi terbuka yang digelar.

Dari sisi akademik, kajian diperkuat oleh: Dr. Thoat Stiawan, S.H.I., M.H.I. yang mengulasnya dari perspektif Studi Islam. Satria Unggul Wicaksana Prakasa, S.H., M.H. yang membedah aspek hukum dan perundang-undangan yang relevan dalam konteks pembubaran organisasi radikal.

Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, serta tokoh masyarakat dan menjadi bagian dari rangkaian program literasi kebangsaan yang diinisiasi oleh Densus 88 AT Polri bersama institusi pendidikan tinggi.

Melalui forum ini, Densus 88 berharap kampus menjadi ruang aman bagi diskusi kritis yang mendorong mahasiswa berpikir objektif, mencintai tanah air, serta tidak mudah terpapar ideologi kekerasan.