Angkat 5 Masalah Utama di Jatim, Mahasiswa KKN UM Surabaya Bawa Belasan Produk Inovasi ke Daerah

  • Beranda -
  • Berita -
  • Angkat 5 Masalah Utama di Jatim, Mahasiswa KKN UM Surabaya Bawa Belasan Produk Inovasi ke Daerah
Gambar Berita Angkat 5 Masalah Utama di Jatim, Mahasiswa KKN UM Surabaya Bawa Belasan Produk Inovasi ke Daerah
  • 27 Jul
  • 2023

Pembukaan dan Pelepasan KKN UMSurabaya 2023

Angkat 5 Masalah Utama di Jatim, Mahasiswa KKN UM Surabaya Bawa Belasan Produk Inovasi ke Daerah

Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) memberangkatkan sebanyak 1.114 mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke sejumlah daerah di tanah air. Pembukaan dan pelepasan yang dilepas langsung oleh Wakil Rektor 1 UM Surabaya M. Ridlwan digelar di Gedung At Tauhid Tower pada Kamis (26/7/23)

Diketahui,tahun ini ada delapan jenis KKN yang bisa diplilih oleh mahasiswa UM Surabaya. Diantaranya KKN Muhammadiyah Aisyiah se-Indonsia yang akan dilakukan di Kepulauan Bangka Belitung, KKN Berdaya digelar di empat Kabupaten (Tuban, Lamongan, Pamekasan dan Gresik). KKN Kemitraan Nasional akan dilakukan di Kuala Lumpur Malasya. KKN 3T dilakukan di Raja Ampat-Papua Barat. KKN PCR di Surabaya. KKN Learning Expres kerjasama dengan Singapore Polytechnic di Kecamatan Paciran dan KKN Tematik di Surabaya dan Tuban.

M.Ridlwan dalam sambutannya mengatakan KKN pada tahun ini mengambil tema Ekspedisi Inovasi Bakti, Bukti, Gemati dengan harapan mahasiswa KKN yang terjun di masyaraat akan memberikan kontribusi yang besar di tengah masyarakat, khususnya produk-produk inovasi yang dibawa akan membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

“Jadi mahasiswa yang KKN tahun ini sudah membawa produk-produk yang dibutuhkan masyarakat, produk tersebut memang telah disiapkan setelah mahasiswa riset lapangan terkait permasalahan yang terjadi di lapangan,”ujar Ridlwan.

Sementara itu, Dede Nasrullah Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat menegaskan bahwa KKN pada tahun ini memang sengaja fokus pada lima masalah di jatim diantaranya; kesehatan, pertanian, digitalisasi sistem desa, inovasi pendidikan dan pengembangan kawasan masyarakat pesisir.

“Ada 13 produk inovasi dari mahasiswa yang memang sengaja dibuat karena berdasarkan kebutuhan masyarakat, dan tiga dari inovasi dosen yang juga akan digunakan di lokasi KKN. Jadi total ada 16,”ujar Dede.

Produk inovasi dari mahasiswa tersebut diantaranya sebagai berikut:

Inovasi kesehatan terdiri dari sistem diagnosa buta warna berbasis mikrokontroler dengan metode ishihara dan smart infus detector.

Inovasi Pertanian terdiri dari: Pengering instan pada gabah (padi) agar tidak bergantung panas matahari. Alat Pendeteksi Agro Portable (Berbasis IoT) guna mengatasi gagal panen dan teknologi tepat guna alat penanam padi tipe drum.

Inovasi digitalisasi sistem desa terdiri dari: E-SAMB peningkatan layanan publik “E-SAMB” masyarakat  desa Sembunganyar Gresik Jawa Timur melalui sistem monitoring berbasis scanning code QR dan Chatbot bebas pinjol sebagai media layanan edukasi dan konsultasi bebas pinjol.

Inovasi Pendidikan terdiri dari Smart Pop Up Book dan aplikasi petualangan Si Geo sebagai media pembelajaran matematika untuk tuna grahita.

Pengembangan Kawasan Masyarakat Pesisir terdiri dari: Alat inovasi pembuatan pakan ternak dari limbah cangkang rajungan. Alat untuk mendeteksi kebakaran rumah otomatis pada perumahan menganti Gresik dan cataract glasess : kacamata cerdas terintegrasi "eye monitor" solusi pencegahan dan pemeliharaan kesehatan mata para nelayan di deesa Arosbaya.