Mahasiswa Tanggap Bencana (MATANA)
Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) bekerjasama dengan Pimpinan
Cabang Muhammadiyah (PCM) Pronowijo, MDMC Jatim, Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM)
Gresik, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim dan Lazismu dalam menyelenggarkan
khitan massal serta pemberian bantuan kepada anak korban semeru di Pronowijo
Lumajang Jawa Timur. Minggu (16/1/22)
“Jumlah anak yang mengikuti khitan ini
sebanyak 50 orang. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar. Peserta
khitan massal ini tidak hanya dari penyintas, tapi juga dari warga binaan dan
tetangga pos layanan,”ujar Tiffany mahasiswa Fakultas Kedokteran UM Surabaya
yang berjaga di pos layanan kesehatan.
Tiffany menambahkan bahwa kegiatan sosial
yang bekerjasama dengan banyak pihak ini merupakan salah satu wujud kepedulian
Muhammadiyah untuk meringankan beban dan membantu masyarakat di wilayah
terdampak bencana.
“Setiap anak yang khitan juga diberikan
paket bantuan berupa alat-alat sholat dan uang pesangon. Selain itu kami juga
membuka pos layanan pengobatan gratis,
ada 30 warga yg berobat dan periksa. Syukur semua MATANA bisa terlibat aktif di
kegiatan, baik itu menjadi fasilitator atau yang lainnya,”imbuh Tiffany.
Sementara itu, Kepala LPPM UM Surabaya Dede
Nasrullah mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi dan bahagia atas
terselenggaranya khitan massal yang bekerjasama dengan banyak pihak.
“Terimakasih saya sampaikan kepada pihak
yang sudah banyak terlibat baik itu dari PCM, MDMC,RSM, PWA hingga Lazismu.
Dengan bekerjasama semua yang berat akan menjadi lebih ringan. Semoga kerjasama
ini tidak selesai pada khitan massal, namun ada lagi kegiatan kolaborasi yang
sifatnya positif dan bermanfaat bagi penyintas,”terang Dede.
Di akhir keterangannya Dede juga
menambahkan bahwa MATANA yang telah dibagi menjadi beberapa klaster khususnya
tim kesehatan harapannya menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan
kesehatan gratis bagi para pengungsi.
“Kami berharap kesehatan para pengungsi
mulai dari orang tua hingga anak-anak bisa tetap terjaga sehingga aktivitas
sehari-hari mereka pasca bencana bisa normal tanpa ada hambatan,”tandas Dede.