Berita viral seorang ibu yang memberikan
kopi susu instant pada bayi yang baru berusia 7
bulan di media sosial mendapatkan banyak kecaman dari warganet. Pemberian kopi atau
minuman yang berkafein dapat membahayakan kesehatan bayi.
American
Academy of Pediatrics menyatakan bahwa bayi seharusnya tidak diberikan minuman berkafein
hingga usia 12 tahun, karena sistem metabolisme pada bayi masih belum sempurna.
Etik Wahyuningsih Dosen S1 Farmasi Fakultas
Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menyebut efek samping kafein kepada bayi lebih
berbahaya dibandingkan orang dewasa bahkan bisa menyebabkan beberapa masalah
kesehatan yang serius.
Menurutnya, dampak yang pertama adalah bayi sulit tidur, rewel
dan gelisah. Bayi yang minum kopi bisa mengalami kesusahan tidur yang akan
mengganggu pertumbuhan karena saat tidur tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan.
“Selain itu, kopi dapat
menyebabkan jantung bayi berdebar, pusing dan sakit kepala sehingga menyebabkan
bayi rewel dan gelisah,”jelas Etik Kamis (26/1/23)
Kedua, ketagihan atau adiksi
lebih dini. Kafein mengandung zat psikoaktif yang berpotensi ketagihan sehingga
bayi yang minum kopi dalam jangka lama menyebabkan efek kecanduan.
Ketiga, gangguan metabolism. Menurut
Etik, selain mengandung kafein, kopi juga mengandung pitat. Pitat merupakan antinutrien
yang menghambat penyerapan vitamin dan mineral. Hal tersebut dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan pada bayi.
Kelima, permasalahan tumbuh
kembang (stunting). Selain penghambat penyerapan kalsium yang berperan dalam
proses pertumbuhan tulang, pemberian kopi pada bayi juga bisa menghambat
penyerapan besi dan magnesium yang dibutuhkan untuk perkembangann otak.
“Akibatnya bisa fatal jika bayi
tidak dapat menyerap besi dan magnesium dengan optimal yang mengakibatkan
stunting,”tegasnya lagi.
Keenam, memicu obesitas. Kopi
instans terdapat bahan tambahan lain seperti cream, sirup dan gula yang merupakan
bahan tambahan untuk meningkatkan nilai kalori yang berisiko pada peningkatan
berat badan anak.
Ketujuh, meningkatkan asam
lambung. Kafein dapat merangsang produksi asam lambung sehingga meningkatkan
resiko refluks asam (GERD).
Kedelapan, risiko dehidrasi. Kafein
merupakan peluru kencing (deuretik) yang meningkatkan volume urine sehingga
konsumsi kopi menyebabkan bayi sering buang air kecil yang meningkatkan resiko
dehidrasi
“Terakhir, risiko diare. Pemberian
kopi pada bayi dibawah 7 bulan berpotensi menyebabkan diare karena sistem
pencernakan pada bayi yang belum sempurna,”pungkas Etik.