Universitas
Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) membuka kesempatan bagi siswa penghafal
Qur'an yang ingin melanjutkan pendidikan melalui jalur beasiswa tahfidz tahun
2021/2022. Pendaftaran beasiswa ini sudah dibuka sejak 6 Desember 2021.
Sebagai
perguruan tinggi swasta (PTS) yang berkualitas, UM Surabaya konsisten dari
tahun ke tahun membuka beasiswa tahfidz bagi siswa-siswi penghafal Qur’an.
Beasiswa ini sebagai wujud apresiasi dan kebanggan universitas bagi mahasiswa
seluruh Indonesia yang menghafal Qur'an dan berprestasi.
Ma’ruf
Sya’ban wakil rektor 3 yang membidangi bidang inovasi, sumber daya manusia dan
kemahasiswaan menjelaskan bahwa beasiswa tahfidz bertujuan untuk memberikan
motivasi kepada mahasiswa untuk menjaga nilai-nilai keislaman dan meningkatkan
kapasitas mahasiswa dalam tahfidzul Qur'an.
“Ini
bukan kali pertama universitas membuka beasiswa tahfidz. Beasiswa ini sudah ada
sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi bukti bahwa universitas terus
berkomitmen dalam memperhatikan tahfidzul Qur'an sekaligus dalam meningkatkan
pendidikan baik itu melalui jalur akademik maupun non-akademik,”tutur Ma’ruf
saat ditemui di ruangannya.
Ma’ruf
juga menjelaskan bahwa mahasiswa yang lolos beasiswa tahfidz akan diberikan
beasiswa penuh mulai dari bebas uang gedung, dana pendidikan kecuali formulir,
her registrasi per semester, UTS/ UAS dan praktikum kecuali Fakultas Kedokteran
(FK)
“Syarat
untuk mendapatkan beasiswa ini calon mahasiswa minimal harus hafal 3 juz,
selain itu calon mahasiswa bersedia menandatangani kontrak dengan Biro
Administrasi Kemahasiswaan Alumni dan Inovasi (BAKAI). Selanjutnya mahasiswa
akan dilakukan tes hafalan, setelah dinyatakan lulus mahasiswa akan mendapat
hak beasiswa,”imbuh Ma’ruf.
Di
akhir paparannya Ma’ruf juga menjelaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan
menjadi konsen utama dalam meningkatkan berbagai jenis layanan pendidikan. Ia
berharap dengan pemberian beasiswa ini mampu menghasilkan lulusan yang islami
dan unggul dalam mengintegrasikan keilmuan dengan nilai keislaman sehingga
mampu berpartisipasi dalam program pembangunan baik itu keagamaan, kebangsaan
dan sosial kemasyarakatan.