Empat penggembira Muktamar
H Ali Imran asal Kabupaten Kapuas, AKP (Purn) Darmadi asal Kabupaten Kapuas,
Ganda Ganjar Gunartika asal Kota Palangkaraya dan Suyatman asal Kota
Palangkaraya tiba di di UM Surabaya setelah mengayuh sepeda 5 hari dari
Palangkaraya. Setiba di UM Surabaya penggembira asal Tandes Samsul Hadi juga akan
bergabung dengan tim gowes sehingga bertambah 1 orang.
Kelimanya berniat
menghadiri Muktamar Muhamamdiyah ke 48 di Surakarta Solo yang berlangsung pada
19-20 November mendatang. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya syiar Muktamar
Muhammadiyah Aisyiyah.
Rektor UM Surabaya Sukadiono
menyambut hangat kedatangan penggembira Muktamar yang menaiki sepeda ontel di
lapangan kampus pada Jumat (11/11/22)
Dalam sambutannya, Suko
menutururkan bahwa ia merasa terharu dan takjub terkait semangat yang dilakukan
4 penggembira Muktamar asal Kalimantan ini. Menurutnya ini adalah salah satu
syiar Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah yang tidak dilakukan oleh semua warga
persyarikatan Muhammadiyah.
Suko menyebut kelima
penggembira ini merupakan warga
Muhammadiyah yang sangat peduli dengan kebesaran Muhammadiyah.
Saat ditanya, rupanya perjalanan
keempat goweser tersebut tidak berjalan mudah. Saat tiba di Kabupaten Kapuas 2
sepeda rusak sehingga harus di servis terlebih dahulu dan berganti sepeda. Mendengar
cerita tersebut, Rektor UM Surabaya Sukadiono spontan memberikan 1 sepeda
polygon miliknya.
“Jadi pemilik sepeda yang sempat rusak di Kapuas ini agak cemas, takut di perjalanan berikutnya ada kendala,”kata Suko.
Menurutnya, pemberian sepeda
kepada salah satu penggembira Muktamar ini sebagai bentuk support UM Surabaya terhadap
warga persyarikatan yang memiliki kebesaran hati terhadap Muhamamdiyah di
tengah usia yang sudah tidak muda namun memiliki semangat perjuangan yang luar
biasa. Tak hanya itu, UM Surabaya juga memberikan tali asih berupa uang saku kepada
5 penggembira yang diberikan secara langsung.
“Sebagai pimpinan universitas,
saya berharap energi positif yang dilakukan 4 penggembira Muktamar ini bisa
menular kepada warga persyarikatan khususnya di lingkungan UM Surabaya dalam
menyemarakkan Muktamar,”imbuh Suko.
Sementara itu, Ali Imron
ketua goes menuturkan, selain membawa misi syiar Muktamar, rupanya ia dan tim
tergabung dalam Perhimpunan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI)
“Jadi dalam mempersiapkan
fisik, kami setiap hari bersepeda pagi 20kg, sore 20kg,”kata Imran.
Sebagai bekal agar lancar
di perjalanan, Imran dan timnya membawa sarung, kopyah, obat-obatan, ban sepeda
dan beberapa baju kaos ganti. Untuk mengisi energi ia memilih membeli makan di
warung.
Di akhir paparannya,
Imran berharap Muktamar 48 akan berjalan dengan lancar, sukses dan menjadikan
Muhammadiyah lebih bersinar, bermanfaat tidak hanya di Indonesia tapi juga
dunia.
Terakhir, untuk sampai ke
Surakarta, kelima penggembira Muktamar ini harus menempuh rute Kota Palangka
Raya, Pulau Pisau, Kuala Kapuas, Banjarmasin, Pelabuhan Trisakti menumpang
kapal laut menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang,
Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Sragen, Karanganyar dan tiba di Kota Solo (Surakarta).