Belakangan
ini curah hujan cenderung meningkat di beberapa kota. Tingginya curah hujan
menyebabkan timbulnya beberapa penyakit musiman. Selain batuk pilek penyakit
infeksi pada musim penghujan yang perlu diwaspadai salah satunya adalah
penyakit diare.
Curah
hujan yang tinggi membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Kondisi ini
memungkinkan terjadinya kontaminasi dalam penyediaan air yang akhirnya dapat
memungkinkan terjadinya peningkatan kasus infeksi penyakit yang berhubungan
dengan hygiene sanitasi. Tingginya curah hujan juga dapat mengakibatkan
peningkatan tempat perindukan bakteri, virus, maupun parasit.
Vella
Rohmayani Dosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM
Surabaya menjelaskan kondisi banjir dapat terjadi karena adanya air yang meluap
dari selokan. Air luapan tersebut biasanya bercampur dengan tanah, sampah serta
kotoran manusia.
Hal
inilah yang kemudian menjadikan timbulnya risiko penularan berbagai macam
penyakit saat musim hujan tiba. Tingginya risiko infeksi penularan
penyakit berkaitan dengan bagaimana
kondisi sanitasi dan akses air bersih pada lingkungan tersebut.
“Seseorang
dapat memiliki risiko tinggi terkena diare, jika akses air bersih kurang
memadai, sanitasi lingkungan kurang baik, kurang menjaga kebersihan diri, serta
mengkonsumsi makanan yang kurang terjaga kebersihannya,”jelas Vella Selasa
(22/6/22)
Menurutnya
beberapa penelitian menyebutkan ada hubungan antara kenaikan tingkat curah
hujan dengan peningkatan kasus infeksi diare. Berdasarkan data penyakit menular
Kementrian Kesehatan (2011) juga menyebutkan bahwa penyakit diare menduduki
peringkat ketiga setelah penyakit tuberkulosis dan pneumonia yang dapat
menyebabkan kematian.
Adapun
gejala seseorang terkena diare, ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih
dari 4 kali dalam sehari, disertai dengan konsistensi feses lunak atau
cenderung cair.
“Salah
satu jenis kuman yang dapat menyebabkan infeksi diare adalah bakteri E.coli.
Bakteri Escherichia coli termasuk jenis bakteri Coliform fekal yang berasal
dari kotoran hewan maupun manusia. Bakteri E.coli juga menjadi indikator penentu
kualitas air,”imbuhnya lagi.
Vella
menegaskan saat musim hujan pastikan seseorang menjaga kondisi imun tubuh agar
tetap stabil, mengingat penurunan daya imun tubuh dapat mengakibatkan seseorang
rentan terhadap penyakit, termasuk bahaya infeksi penyakit diare.
“Wujudkan
lingkungan yang bersih dan senantiasa menjaga kebersihan diri agar tidak mudah
terjangkit penyakit menular, terutama saat musim hujan,”pungkasnya.