Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) menggelar Festival
Literasi Semeru (FLS) dan mengajak puluhan anak yang tinggal di pengungsian darurat lereng
Gunung Semeru Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, untuk mengikuti
Sekolah Alam Raya, Rabu (3/23/2022).
Project
Director FLS 2022, Radius Setiyawan menyampaikan, Sekolah Alam Raya adalah
kolaborasi UM Surabaya dengan warga lokal Semeru yang telah lama memiliki
konsep sekolah alam.
"UM Surabaya hadir dengan memberikan konsep baru setelah
beberapa kali ikut terlibat di bidang edukasi dalam penanganan korban erupsi
Semeru. Kali ini, UM Surabaya mengajak siswa yang biasa mengikuti sekolah
formal untuk mengikuti sekolah alam," ungkapnya.
Dalam
kegiatan Sekolah Alam Raya ini, mereka mendapatkan serangkaian ilmu pengetahuan
tentang krisis lingkungan melalui strory
telling,mengenal virus lingkungan, menggambar di alam dengan tema inspirasi
alam hingga menanam sayuran.
Diketahui, dalam kegiatan tersebut para pengajarnya melibatkan
para mahasiswa Mahasiswa Tanggap Bencana (Matana) UMSurabaya.
"Siswa yang ikut kegiatan ini juga pengungsi yang tinggal
di tenda pengungsian darurat. Harapannya, mereka akan lebih memahami secara
teoritis dan praktisnya," ujarnya.
Radius menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan
Milad ke-38 UMSurabaya yang menjadikan Semeru sebagai icon dan pusat kegiatan.
Selain
Sekolah Alam Raya, serangkaian kegiatan juga dilakukan seperti pameran anggrek
virtual, pemeriksaan kesehatan hingga lomba fotografi.
Agenda literasi ini merupakan program lanjutan kampus yang ada
di Semeru. Tercatat sejak bencana di Semeru, UM Surabaya sudah terlibat aktif
dalam penanganan kebencanaan, baik psikososial, edukasi, kesehatan dan
agenda-agenda lain.
"Melalui festival ini kita ingin semakin meningkatkan
kepedulian kita pada Semeru dan menegaskan bahwa Semeru adalah bagian penting
dari Indonesia," papar dia.
Sementara
siswa kelas 6 SD Sumber Mujur, Rafael Maulana Ibra mengaku lebih menyukai
kegiatan di alam, karena berbeda dengan belajar di kelas.
"Kalau di kelas bosan, kalau di luar begini enak," ujarnya.