Masa pandemi COVID-19 telah memberikan dampak buruk terhadap keberlangsungan UMKM. Merujuk data yang dirilis oleh Katadata Insight Center (KIC), mayoritas UMKM (82,9%) merasakan dampak negatif dari pandemi dan hanya sebagian kecil (5,9%) yang mengalami pertumbuhan positif.
Pakar
Ekonomi UM Surabaya Fatkur Huda menjelaskan bahwa kondisi yang terjadi pada
UMKM hari ini perlu adanya upaya peningkatan usaha yang dijalankan pada sektor
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat pulih dari goncangan pandemi
Covid 19 sehingga ia memberikan beberapa starategi agar UMKM naik kelas.
“Meningkatkan
kualitas produk menjadi indikator utama untuk berjalannya suatu usaha. Dalam
meningkatkan produk pelaku UMKM harus menjaga konsistensi kualitas produk
dengan memperhatikan proses mulai bahan baku hingga terbentuknya produk,
sehingga mengetahui proses quality control,”papar Fatkur Senin (7/2/22)
Fatkur
juga menambahkan bahwa membangun bisnis yang jitu adalah dengan menjaga layanan
agar tetap berkualitas. Kepuasan layanan akan berdampak pada kenyamanan
sehingga memberikan dampak nyaman pada konsumen. Ia menegaskan meskipun menjual
produk berkualitas, jika layanan buruk, maka konsumen akan memilih produk lain.
“Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah berani merambah ke pasar digital. Era
digital menghadirkan pasar yang dapat diakses oleh seluruh konsumen dari segala
penjuru. E-commerce merupakan kesempatan bagi para pelaku untuk memulai
merambah untuk memasarkan produknya,”imbuh Fatkhur.
Lebih lanjut lagi Fatkur menegaskan memanfaatkan media sosial dengan baik juga perlu diperlukan untuk menyampaikan informasi produknya. Pelaku UMKM bisa memulai dengan membuat akun khusus dengan identitas usaha yang dimiliki, hal ini dimaksudkan untuk keterjangkauan pasar yang semakin luas.