Mengabdi Untuk Negeri, Mahasiswa UMSurabaya Ikuti KKN MAS Di Lombok

research


Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (KKN MAS) tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai 09 Agustus hingga 12 September 2021.

Sebanyak 649 Mahasiswa dari PTM dan Aisyian mengikuti acara ini,  UMSurabaya mengirimkan 10 orang mahasiswa. KKN di tengah-tengah masyarakat sangat penting dilakukan guna mengaplikasikan ilmu yang dipelajari selama dikampus dan merupakan sarana untuk mahasiswa belajar hidup bermasyarakat dan memecahkan persoalan di masyarakat.

Terkait pengiriman delegasi dari UMSurabaya, Kepala LPPM Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengikuti KKN ini merupakan mahasiswa pilihan yang lolos seleski dan di uji mampu menjalankan pengabdian sesuai dengan tema yang dirancang oleh panitia pusat terkait Stunting, Pariwisata dan UMKM.

“Disamping kegiatan pengabdian, KKN ini merupakan sarana belajar mahasiswa untuk lebih kreatif dan di tuntut untuk berinovasi dalam memecahkan masalah yang ada di Masyarakat. Mahasiswa yang diberangkatkan ini sebelumnya telah diberi pembekalan mengenai program-program yang akan diterapkan di lokasi KKN” Ungkapnya.

Lebih lanjut lagi Dede menjelaskan bahwa KKN MAS Nasional ini juga merupakan ajang silaturrahmi antara PTM dan ‘Aisyiah se Indonesia dan membuat kolaborasi inovasi-inovasi yang dituangkan dalam bentuk program kerja. Papar Dede nasrullah .

Nadief Rahman Harris, Mahasiswa Fakultas Hukum UMSurabaya yang merupakan peserta KKN MAS ini menjelaskan bahwa, melihat potensi wilayah dan menganalisis kebutuhan masyarakat setempat sangat penting dilakukan untuk merencanakan program kerja

“Bertepatan di Lombok Barat, saya bersama kelompok telah menyusun beberapa program unggulan  yang telah disesuaikan dengan program dari panitia pusat serta sesuai dengan kondisi daerah. Beberapa program unggulan antara lain digitalisasi desa, Program ketahanan pangan, Pencegahan stunting dan rumah binaan”

Lebih lanjut lagi Nadief menjelaskan tentang program digitalisasi desa ini akan dibuat untuk membantu perangkat desa dalam mengelola website dan membuat sistem administrasi secara online guna mengurangi kerumunan masyarakat di balai desa. Selain itu digitalisasi ini juga akan dibuat untuk mempromosikan wisata-wisata baru yang ada di desa agar dikenal lebih luas dan meningkatkan perekonomian daerah. Jelasnya dalam penjelasan via telepon (15/08/2021).

“ Untuk program pencegahan stunting akan dilakukan sosialisai dampak dari pernikahan dini yang akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, serta program ketahanan pangan yang diadakan ditengah pandemi ini akan memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki desa sehingga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat” pungkasnya.