Surabaya - Selasa (10/09), Universitas Muhammadiyah Surabaya melaksanakan kegiatan MOX 2019 di hari pertama, yakni MASTAMA (Masa Ta'aruf Mahasiswa). MASTAMA ini akan berlangsung selama dua hari, dimulai dari hari ini dan besok Rabu (11/09). MASTAMA hari pertama diawali dengan kegiatan Check In peserta dan pemeriksaan kelengkapan atribut, kemudian dilanjutkan dengan acara Sarapan Bersama, setelah itu disusul dengan adanya Tarian Pembukaan sebelum Opening Ceremony.
Tidak hanya itu saja, pada MASTAMA hari pertama ini mahasiswa baru akan diberi bekal ilmu pengetahuan seputar Kemuhammadiyahan yang akan disampaikan oleh pemateri handal dan sudah berkompeten di bidangnya. Salah satunya yakni Ayahanda Dr. Saad selaku Ketua Umum PWM Jawa Timur akan mengisi materi tersebut dengan mengusung tema "Dakwah Muhammadiyah di Era Digital".
Di era digital saat ini manusia banyak berkomunikasi melalui revolusi teknologi media sosial seperti facebook, whatsapp, twitter, dsb. Seperti yang sudah diketahui bahwa dengan adanya alat komunikasi akan mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaannya. Semuanya akan terasa lebih mudah, dunia seperti ada dalam genggaman. Akan tetapi, tidak semuanya berdampak positif. Masih banyak dijumpai konten negatif di dalamnya. Media sosial memungkinkan bagi kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan adu domba atau penyebaran berita hoax yang berakibat adanya perpecahan dalam masyarakat. Maka dari itu, generasi penerus bangsa Indonesia harus dapat memerangi hal tersebut.
Menurut Saad, Indonesia sudah memiliki teknologi yang cukup memadai di era digital ini. "Di dunia baru ini, jangan menjadi orang-orang yang lambat. Teknologi sudah berkembang. Jadilah orang-orang yang mengikuti perkembangan teknologi dan pintar berkreasi menggunakan teknologi. Tetap optimis dan selalu kreatif sebagai pemuda Indonesia.," ujarnya.
Saad juga mengatakan bahwa peran Muhammadiyah dalam memajukan Indonesia sangat berkembang pesat. Di Jawa Timur, Muhammadiyah memiliki 7 Universitas dengan 2 diantaranya memiliki Fakultas Kedokteran, yakni Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Tidak hanya di dalam negeri saja, Muhammadiyah juga memiliki tanah seluas 10 hektar di Australia yang kedepannya akan dibangun menjadi sekolah Muhammadiyah boarding school. Di Malaysia, Muhammadiyah berencana untuk membangun Universitas Muhammadiyah Malaysia.
"Sebagai pemuda-pemudi Indonesia yang berkarakter, maka para kader muda Muhammadiyah wajib merawat, mempertahankan, serta meneruskan amalan-amalan baik untuk negeri kita, Indonesia.," lanjut Saad. (skt)