Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) lolos
dalam program kampus mengajar angkatan 3. Program yang digulirkan oleh
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
berhasil mengantarkan dosen dan mahasiswa UM Surabaya dalam aksi mengajar tahun
2022. Rabu (19/1)
Empat mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) yang lolos
seleksi dalam program kampus mengajar diantaranya Oktavia Anggun Devitasari,
Annisa Trianti Rahayu, Rahayu Itsna Lestari, Wahyu Aliffah Salsabilla dan satu
mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Uswatun Khasanah.
Mahasiswa yang lolos program kampus mengajar akan
bertugas dalam kegiatan mengajar di beberapa sekolah dasar, baik di wilayah
kota maupun pedesaan. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 1 semester penuh
dimulai akhir bulan Januari
Annisa salah satu mahasiswa UM Surabaya yang lolos
program kampus mengajar mengungkapkan untuk bisa lolos program ini sangatlah
susah. Mahasiswa yang mendaftar sangat banyak, baik dari kampus negeri maupun
swasta di seluruh Indonesia. Sehingga persaingannya cukup ketat.
“Alhamdulillah senang sekali karena bisa lolos program
yang digagas oleh Kemendikbudristek. Melihat jumlah pendaftar yang sangat
banyak hingga puluhan ribu dari seluruh mahasiswa di Indonesia. Awalnya saya
sedikit kurang percaya diri,”ucap Annisa dalam keterangan tertulis.
Para mahasiswa yang lolos tersebut akan mengajar di
sekolah dasar yang berbeda-beda tergantung dari domisili tempat tinggalnya, dan
nantinya akan digabung dengan mahasiswa-mahasiswa yang lain dan akan dibimbing
oleh 1 orang dosen.
“Untuk lokasi mengajarnya itu beda-beda, karena
menyesuaikan domisili masing-masing. Kebetulan saya ditempatkan di SDN Gulbung
4 Kabupaten Sampang. Mahasiswa yang lolos dari UM Surabaya di tempatkan di
lokasi yang berbeda-beda,”imbuh Annisa.
Di akhir keterangannya ia berharap keberhasilannya menjadi salah satu mahasiswa yang lolos dalam program kampus mengajar dapat memotivasi mahasiswa lainnya agar selalu aktif untuk mengikuti berbagai kegiatan yang digagas pemerintah maupun universitas.