Lulusan Tenaga Medis UMS Siap Mengabdi Pada Negeri

research


UM Surabaya — Pelantikan Ahli Madya Keperawatan Teknologi Laboratorium Medis, Kebidanan, dan Profesi Ners yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya (08/10) mengangkat tema "Papua Damai : Papua Tetap Indonesia". Acara ini berlangsung di Gedung At-Tauhid Tower lantai 13 dan dihadiri oleh 188 Mahasiswa FIK yang dinyatakan lulus berdasarkan Surat Keputusan Rektor tanggal 30 Agustus 2019. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan ijazah dan transkrip nilai setelah mengucapkan sumpah pada pelantikan ini. 

Setelah mengucap sumpah, mahasiswa lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya diharapkan mampu mengabdikan dirinya untuk negeri, mengamalkan ilmunya pada masyarakat. Selain itu, mahasiswa lulusan ilmu kesehatan ini diharapkan siap untuk mengabdi di Indonesia bagian Timur, yakni Papua.

Papua telah lama memiliki problematika dalam keseimbangan integrasi dengan negara Indonesia. Kerusuhan yang terjadi dan kompleksitas rasa rendah diri yang diwarnai dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia belakangan ini adalah dampak dari problematika tersebut. Adanya problematika yang muncul menyebabkan munculnya perubahan sosial pada berbagai konflik yang dialami masyarakat Papua.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai institusi yang berkomitmen dalam menjaga kualitas mahasiswa ikut berupaya dalam mencetak lulusan yang siap dalam berkontribusi menyelesaikan konflik di Papua, khususnya penyelesaian dampak pasca konflik yang berasa di Papua. Melalui momentum pelantikan, mahasiswa lulusan FIK UM Surabaya melakukan Ikrar penyematan topi adat Papua sebagai simbolis komitmen bahwa lulusan FIK UM Surabaya siap untuk dikirim dan mengabdi di Papua.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya, Dr. Mundakir, S.Kep., Ns., M.Kep, menyampaikan bahwa peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi merupakan suatu keniscayaan yang harus dijalankan oleh penyelenggara pendidikan tinggi. 

“Kami terus berupaya dan berkomitmen mencetak lulusan berkualitas yang tidak hanya berkompeten, namun juga siap menerima tantangan untuk ditempatkan dimanapun termasuk di daerah Papua.” ujarnya.

Mundakir juga mengatakan bahwa membekali calon lulusan dengan skill dibidangnya tidak cukup, “Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, upaya menumbuhkan moralitas dan kepekaan terhadap kejadian-kejadian di sosial adalah bentuk komitmen yang terus kami jaga dalam mencetak lulusan yang berkualitas. Dengan jaringan alumni yang telah ada kami berupaya untuk melakukan koneksi dengan berbagai lembaga pemerhati sosial, khususnya lembaga disaster yang dimiliki oleh organisasi Muhammadiyah.,” ujarnya. (skt)