KKN UMSurabaya bantu Problematika Persoalan Sosial di Surabaya

research


UMSurabaya — Rabu (04/09) Universitas Muhammadiyah Surabaya mengadakan sebuah acara yang berisikan pameran produk-produk inovasi mahasiswa yang disebut “EXPO KKN”. Produk yang dipamerkan dalam acara ini merupakan produk original dari mahasiswa yang telah melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang berlangsung 1 bulan. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 888 mahasiswa.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKN 2019 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Surabaya mengirimkan mahasiswa melalui 6 jenis KKN, yakni KKN Reguler, KKN Kampung Pendidikan Kampunge Arek Surabaya (KP-KAS), KKN Muhammadiyah Untuk Negeri (KknMu), Campus Social Responsibility One to One (CSR One to One), Campus Social Responsibility Tematik (CSR Tematik), dan KKN Etnografi. 

“Fokus pemberdayaan di masing-masing jenis KKN sangat beragam. Contohnya pada KKN CSR One to One, mahasiswa akan bertugas selama kurang lebih 10 bulan untuk melakukan pendampingan pada anak-anak yang rawan akan putus sekolah di Surabaya. Kebetulan KKN CSR One to One ini memang diadakan di Surabaya.,” ujar Ngatma'in selaku Ketua KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2019.

Banyaknya mahasiswa yang terjun dalam setiap jenis KKN yang berbeda-beda tentu membuat banyaknya kemunculan produk inovasi baru. Sumber daya alam yang melimpah dan banyaknya ragam produk pertanian mampu mendorong mahasiswa untuk berkreasi menciptakan produk-produk baru.

Produk yang dihasilkan oleh mahasiswa sangat beragam. Tidak hanya berkutat pada produk makanan maupun kecantikan, hasil inovasi mahasiswa juga berupa teknologi tepat guna yang dipakai sesuai kebutuhan masyarakat. Berbagai produk teknologi tersebut diantaranya ada biogas dan pasta gigi dari cangkang telur.

Dengan adanya program KKN yang beragam ini merupakan usaha Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk menyambut ajakan kerjasama pemerintah kota Surabaya agar ikut membantu menyelesaikan problematika persoalan sosial di masyarakat. 

Disamping kegiatan EXPO KKN yang berlangsung, Universitas Muhammadiyah Surabaya juga turut mengundang ibu-ibu pendampingan inkubasi usaha mandiri yang merupakan program kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kota Surabaya (DP5A). Universitas Muhammadiyah Surabaya mengundang ibu-ibu dari 3 kecamatan yang berbeda, yakni Kecamatan Mulyorejo, Kecamatan Manyar, dan Kecamatan Bulak.

Tidak hanya mahasiswa saja yang mengikuti kegiatan pameran, melainkan ibu-ibu tersebut juga tergabung dalam pameran ini. Ibu-ibu tersebut memamerkan hasil makanan olahan sendiri kemudian menjualnya dengan harga terjangkau. Hal ini juga termasuk dalam tujuan kerjasama kampus dengan DP5A dalam menciptakan lapangan usaha bagi ibu-ibu rumah tangga. (skt)