Universitas
Muhammadiyah Surabaya International
Multidisciplinary Conference on Potential Research (MICon) digelar pada 15-16 Desember 2021.
Banyak pembicara bereputasi internasional yang hadir dalam konferensi tersebut,
salah satunya adalah Kevin Fogg seorang ahli sejarah Asia Tenggara yang saat
ini menjabat sebagai Direktur muda untuk Carolina Asia Center University of
North Carolina, Chapel Hill, Amerika Serikat.
Kevin
Fogg dalam forum ini membahas terkait Digital
Research in a Time of Pandemic. Menurut Kevin terdapat 2 tantangan bagi
akademisi dalam masa pandemi ini. Pertama tentang kondisi yang berbeda
seringkali membuat peneliti mengalami kesulitan dan bahkan tidak mungkin
mengumpulkan data penelitian seperti yang dilakukan sebelum pandemi. Akhirnya
kita dipaksa untuk mengakses segala informasi secara virtual agar penelitian
tetap berjalan. Tantangan kedua adalah baik akademisi maupun masyarakat umum
mengonsumsi informasi secara berbeda dan produk akademik saat ini pun harus
memenuhi perubahan tersebut.
Profesor
asal University of North Carolina ini juga menjelaskan tentang
perubahan-perubahan selama pandemi. Cara menghasilkan penelitian-penelitian
modern yang tetap melibatkan publik. Dicontohkan bagaimana akun instagram untuk
menyoroti studi manuskrip, podcast yang dapat didengarkan dan basis data
digital untuk mengumpulkan data dengan cara baru dan menarik.
Dengan
banyaknya perubahan era ini, Kevin mengajak participant
MICon 2021 untuk berfikir sejauh mana akademisi Indonesia berkontribusi pada
penelitian saat ini ketika akses perpustakaan dan arsip tidak tersedia secara
normal (16/12/2021).
“Dimana
proyek digitalisasi Indonesia untuk mendukung penelitian di era modern ini? dan
bagaimana Muhammadiyah dapat mendukung digitalisasi, baik untuk memfasilitasi
penelitian maupun untuk membuat Muhammadiyah lebih dikenal di seluruh dunia?”
ucap Kevin pada acara MICon 2021.
Kevin
pun kemudian menyampaikan bahwa
pertanyaan diatas sudah terjawab oleh acara hari ini, bahwa UM Surabaya turut
andil dalam upaya digitalisasi untuk meningkatkan jejaring internasional dan
kerja sama global. Kevin juga mengapresiasi terhadap UM Surabaya dengan adanya
konferensi ini merupakan salah satu bukti bahwa akademisi Muhammadiyah tetap
berkontribusi dalam dunia riset dan penelitian ditengah kondisi pandemi dengan
berbagai macam tantanganya.