Universitas Muhammadiyah Surabaya
(UMSurabaya) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) terbaik di
Indonesia, kemajuan di bidang pembangunan merupakan penanda penting. Bertepatan
dengan kajian ramadhan yang digelar di UM Surabaya oleh Pimpinan Wilayah (PWM)
Jawa Timur, UM Surabaya juga meresmikan dua gedung baru yakni gedung
laboraturium terpadu Fakultas Teknik dan Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis yang
diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedhar Nashir pada
Minggu (3/4/22)
Sukadiono Rektor UM Surabaya
dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gedung Laboraturium Terpadu Fakultas
Teknik enam lantai telah selesai dibangun pada bulan Januari lalu.
“Mohon berkenan Ketua Umum PP
Muhammadiyah berkenan untuk penandatanganan prasasti di Gedung Pusat Inovasi
dan Bisnis. Gedung ini dulunya Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Kota Surabaya
yang kita tukar gulingkan dengan Gedung Dakwah Muhammadiyah di jalan Wuni,”pintanya.
Lebih lanjut, Suko menjelaskan
pembangunan akan terus dilakukan untuk menjadi penegas kemajuan akademik yang
ditunjang dengan kemajuan unit bisnis yang memadai bagi perkembangan UM Surabaya
ke depan.
“Hingga hari ini UM Surabaya
masih melanjutkan pembangunan Gedung At Taawun Tower yang akan menjadi gedung
kebanggaan UM Surabaya, dalam satu tahun ini UM Surabaya juga akan melengkapi
program studi di bidang kesehatan dengan mengusulkan Fakultas Kedokteran Gigi
(FKG),”tutur Suko.
Ia menegaskan untuk menunjang
terwujudnya FKG, maka UM Surabaya juga akan membangun Rumah Sakit Gigi dan
Mulut (RSGM) yang semoga bisa terwujud pada tahun 2023.
“Kami berharap dibangunnya
At-Taawun, dan dua gedung baru yang baru saja diresmikan sebagai spirit ta’awun ala al-bir wa al-taqwa, yaitu memberi dan memperkuat sebagai akhlak Islam yang utama,
yang menegaskan eksistensi UM Surabaya ditengah dinamisasi perkembangan
masyarakat global,”imbuhnya lagi.
Sementara itu Haedar Nasir dalam
sambutannya mengapresiasi capaian-capaian yang telah dilakukan UM Surabaya yang
sangat signifikan namun ia juga mengingatkan bahwa pembangunan gedung harus berbanding lurus dengan ketinggian
moral dan intelektual. Artinya bukan hanya bagus secara hal fisik, tapi juga
spirit untuk membangun moralitas, intelektualitas, dan jiwa enterpreneur bangsa
ini.
“Gedung ini merupakan bagian dari kepedulian Muhammadiyah untuk
membangun bangsa dengan sepenuh dedikasi. Bangsa ini juga harus menjadi bangsa
yang produktif, Muhammadiyah ingin bangsa ini maju, dan itu harus dilakukan
dengan kerja nyata, bukan hanya berwacana,”paparnya.
Di akhir keterangannya ia menegaskan Muhammadiyah akan terus berjuang mendidik sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Dalam rangka itu, pemenuhan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran menjadi hal penting. Dengan semangat enterpreneur dan kemandirian, Muhammadiyah membangun pusat-pusat keunggulan seperti yang dilakukan UM Surabaya.