Kementrian Sosial
(Kemensos) Republik Indonesia menggandeng Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM
Surabaya) dalam rangka menciptakan wirausaha baru sekaligus pendampingan kepada
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan tujuan memperkuat ekonomi dan
menciptakan lapangan kerja di Kota Surabaya. Senin (24/1/22)
Bertempat di Gedung
G-Inspire UM Surabaya, 22 peserta penerima bantuan Program Keluarga Harapan
(PKH) mendapatkan materi motivasi berwirausaha mulai dari perencanaan usaha,
pemilihan ide usaha, proses produksi, pemasaran melalui sosial media, praktik
berjualan di marketplace, pengelolaan keuangan usaha hingga pemberian
pendampingan pembutan proposal usaha (Bussines plan)
Staf Khusus Menteri
Sosial Luhur Budijarso mengatakan bahwa pentingnya sebuah proses berwirusaha
dimulai dari titik nol, ia menjelaskan bahwa yang hadir hari ini adalah
keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), sehingga ia berharap
kegiatan ini dapat memakmurkan usaha yang dijalankan dan mempercepat proses keluar
dari keterbatasan ekonomi dengan mewujudukan kemandirian ekonomi.
“Pentingnya
berwirausaha dan bekerja dengan hasil keringatnya sendiri ini sangat penting
dan berpengaruh kepada kehidupan ke depannya, jika bekerjanya dengan baik pasti
akan memberikan hasil yang baik, dan begitupun sebaliknya,”ucap Luhur kepada
peserta pendampingan.
Lebih lanjut lagi,
Luhur juga menambahkan bahwa presentase wirausaha di Indonesia masih
mencatatkan angka yang rendah, maka dari pelatihan dan pendampingan yang
dilakukan dua hari ini akan menjadi jawaban untuk mencetak pelaku usaha yang
berdaya saing di persaingan global.
“Besar harapan saya,
pelatihan dan pendampingan hari ini mampu meningkatkan presentase wirausaha di
Indonesia khususnya di Kota Surabaya. Kita harus siapkan 22 UMKM yang hadir
hari ini sebagai masa depan UMKM yang bertarung dan siap berkompetisi dan
usahanya diakui. Kita siapkan pula produk UMKM ini mempunyai daya saing, inovasi
dan nilai jual yang tinggi,”imbuh Luhur.
Dede Nasrullah Kepala
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengatakan bahwa program
pendampingan kepada pelaku usaha UMKM ini merupakan program pertama kali yang
bekerjasama dengan Kemensos, sehingga universitas akan memanfaatkan ini dengan
sebaik-baiknya.
“Ke depannya saya
berharap bahwa Kemensos akan terus memberikan kepercayaan kepada universitas
sehingga kami terus bisa memberikan pelatihan sekaligus pendampingan kepada
pelaku usaha, khususnya mereka yang produktif,”ungkap Dede.
Di akhir paparannya
Dede juga menambahkan bahwa UMKM merupakan tulang punggung bangsa Indonesia dan
hal itu terbukti pada saat krisis tahun 1998.
“Penopang perekonomian
di negara ini adalah UMKM, untuk itu UMKM harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi dan upaya yang besar dari pelaku UMKM agar dapat bersaing. Saya berharap bahwa pelatihan dan pendampingan ini
tidak selesai di Kota Surabaya, namun bisa merambah di Jawa Timur, terlebih
kepada seluruh pelaku usaha di Indonesia,”tandas Dede.