Sore hari 8 November 2022, masyarakat
Indonesia akan menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Total. Masyarakat disarankan
untuk tidak melewatkan kesempatan ini karena gerhana bulan total berikutnya di
Indonesia baru akan terjadi pada 7 September 2025.
Andi Sitti Mariyam Dosen Astronomi UM
Surabaya menjelaskan Gerhana bulan terjadi ketika bulan melewati bayangan bumi.
Ia menjelaskan, jika hanya sebagian bulan yang terkena bayangan bumi maka yang
terjadi adalah gerhana bulan sebagian.
Namun jika seluruh bagian bulan terkena
bayangam bumi maka fenomena yang terjadi adalah gerhana bulan total dimana bulan
akan tampak berwarna kemerahan. Saat gerhana bulan, cahaya matahari menuju bulan
seluruhnya melewati atmosfer.
Mariyam menyebut cahaya matahari
polikromatik yang terdiri dari banyak warna terhamburkan, hanya warna merah saja yang
mencapai bulan.
“Itulah sebabnya saat gerhana bulan
berwarna merah. Warna merah bulan bergantung pada kondisi astmosfer, semakin
banyak jumlah partikel padat, maka bulan akan semakin merah,”ujar Mariyam Selasa
(8/11/22)
Menurut Mariyam sebagai Pakar Astronomi bulan
akan memasuki penumbra bumi pada pukul 15.02 dan memasuki bayangan umbra bumi pada pukul 16.09 wib.
Bulan mulai mengalami totalitas gerhana pada pukul 17.17 wib. Pada saat itu, posisi
bulan masih di bawah horizon sehingga belum bisa diamati.
Bulan baru terbit di ufuk timur pada Pukul
17.20 wib, namun kombinasi kondisi gerhana dan posisi yang masih tepat di horizon
membuat bulan masih sulit diamati.
“Kita perlu menunggu beberapa saat hingga bulan
sedikit lebih tinggi di atas horizon untuk menikmati pemandangan gerhana bulan total,”imbuh
Dia.
Mariyam menyebut puncak totalitas gerhana
terjadi pada Pukul 17.59, dimana pusat bulan akan tepat berada di pusat
bayangan bumi. Gerhana bulan total akan berakhir pada pukul 18.42.
“Setelah itu perlahan-lahan bulan akan
meninggalkan bayangan umbra bumi dan mengakhiri fase gerhana sebagian pada
Pukul 19.42, setelah itu bulan berada di wilayah penumbra bumi hingga pukul 20.56.
Total waktu gerhana yaitu 5 jam 58 menit, sedangkan lama totalitas gerhana 1
Jam 25 menit,”imbuhnya lagi.
Ia mengatakan, banyak obyek cantik di
sekitar bulan yang dapat di amati. Saat Gerhana sore hingga malam, masyarakat
bisa menyaksikan Jupiter yang cemerlang di atas bulan serta Saturnus di atas
kepala.
Sekitar Pukul 20.00, Mars terbit di ufuk, terbit
di bawah bulan yang masih mengalami gerhana penumbra.
“Di antara Mars yang baru terbit dan bulan,
kita akan melihat rasi Taurus dengan gugus Pleiades dan si raksasa merah
Aldebaran,”pungkas Mariyam.