Memiliki profesi sebagai dokter
tentunya banyak didambakan oleh setiap orang. Profesi atau pekerjaan dokter
adalah profesi yang mulia, karena bertugas menangani kemanusiaan dan dibutuhkan
oleh banyak orang.
Pada kesempatan pengambilan
sumpah Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya yang digelar di gedung At-Tauhid
Tower pada Rabu (15/3/23) rupanya ada
satu keluarga yang unik lantaran satu keluarga tersebut berprofesi sebagai
dokter. Dia adalah Aisyah Faadhilah mahasiswa angkatan pertama FK UM Surabaya
yang kedua orang tuanya berprofesi sebagai dokter. Ibunya bernama dr. Yaladewi
Soejono merupakan seorang dokter estetik atau kecantikan di Surabaya, sementara
Ayahnya dr. Helmy Djafar Thalib berprofesi sebagai dokter umum. Aisyah mengaku
bahwa adiknya kini juga tengah mengenyam studi pendidikan dokter.
Aisyah menyebut, ketertarikannya
pada dunia kesehatan memang sudah sejak kecil, hal tersebut lantaran ia
terbiasa diajak bermain oleh orang tuanya di klinik, bahkan sejak ia masuk SMP
ia sudah membantu orang tuanya di klinik sehingga pada usia tersebut, ia sudah
bisa menghafal beberapa jenis obat.
“Jadi memilih jurusan dokter
memang benar-benar passion saya, tidak ada paksaan dari orang tua, dari awal
hingga akhir saya benar-benar menikmati proses dan tantangannya,”kata Aisyah.
Menurut Aisyah, apa yang dicapai
hari ini merupakan hasil didikan kedua orang tua yang mendidik dengan cara
sederhana. Ia mengaku keluarganya tidak pernah menggunakan cara yang kasar
dalam mendidik dan membesarkan anak. Menurut penuturannya, meski satu
keluarganya menjadi dokter ia tidak pernah kehilangan kasih sayang dan waktu
bersama keluarga, keluarganya acapkali membuat jadwal untuk me time bersama.
Dalam penuturannya, Aisyah
menyebut keluarganya memiliki satu kunci dalam menjalankan profesi yakni:
Lakukan segala sesuatu karena Allah, termasuk menekuni suatu pekerjaan, baik
itu profesi dokter atau yang lain. Artinya dalam melakukan sesuatu harus
ikhlas, karena ikhlas merupakan kunci dalam beribadah. Aisyah mengaku nasihat
tersebut sering diulang-ulang oleh orang tuanya.
Mahasiswa dengan Segudang
Prestasi Nasional hingga Internasional
Nama Aisyah bukan nama yang asing
di UM Surabaya, keberhasilannya dalam berbagai ajang lomba memang patut di
apresiasi. Pada tahun 2019 saat ia masih menjadi mahasiswa ia berhasil menjadi Best
Invention Award from Malaysian Research & Innovative Society (MYRIS). Ia
juga meraih Gold Medal from Highly Innovative Unique Foundation (HIUF) Kingdom
of Saudi Arabia (2019). Masih di tahun yang sama ia meraih Gold Medal in
Medical Invention From Kaohsiung Taiwan International Invention Design Expo
(2019). Ia juga meraih Special Award from Sri Ramakhrisna Intitute of
Technology Coimbatore India.
Saat menjadi mahasiswa Aisyah juga
pernah dinobatkan sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) UM Surabaya.
Ia juga pernah menjuarai lomba teknologi tepat guna yang diselenggarakan
Pemerintah Kota Surabaya. Kini di tengah usianya yang masih sangat muda, Aisyah
telah menyelesaikan studi magister dengan mengambil jurusan Magister Manajemen.
Ia juga menjadi Co-Founder & Vice President Imbang Diri Organization.
Sebuah komunitas yang fokus memberikan edukasi kesehatan fisik dan mental serta
pengembangan diri di Indonesia.
“Menurut saya ada 3 hal yang
menjadikan seseorang sukses mencapai tujuannya yakni: passion, ambisi dan
tujuan yang baik. Saya juga yakin bahwa setiap kegagalan yang menimpa seseorang
adalah pelajaran dan menjadikan seseorang semakin berkembang,”tukas Aisyah.