Kebiasaan meminum seteh setelah
makan banyak digemari oleh siapa saja. Walaupun teh memiliki kandungan kafein
yang lebih rendah dibandingkan kopi, jika dikonsumsi secara terus menerus dan
berlebihan maka akan menimbulkan beberapa efek samping negatif.
Ira Purnamasari Dosen Fakultas
Ilmu Kesehatan (FIK UM Surabaya) menjelaskan, selain mengandung kafein, teh
juga mengandung tanin. Tanin bersifat antioksidan dan dipercaya dapat menjaga
kesehatan tubuh, akan tetapi bila tanin dikonsumsi secara berlebihan maka akan
mengganggu kesehatan tubuh.
Dampak pertama yang ditimbulkan adalah
anemia. Tanin yang terkandung dalam teh dapat mengikat zat besi dalam makanan,
apalagi jika teh dikonsumsi bersamaan dengan makan, secara otomatis akan mengganggu
penyerapan zat besi oleh tubuh, dimana zat besi dibutuhkan oleh tubuh dalam
memproduksi sel darah merah, dimana didalam sel darah merah ini terdapat
hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
“Jadi secara otomatis jika kita
mengkonsumsi teh secara berlebihan maka akan mengakibatkan anemia yang lebih
dikenal penyakit kurang darah, dengan munculnya gejala seperti 5 L (lesu,
lelah, letih, lemah, lalai),”jelas Ira Selasa (19/7/22)
Kedua adalah gangguan pencernaan.
Kafein yang terkandung dalam teh dapat meningkatkan asam lambung yang
menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan hingga muncul gejala mual, nyeri
ulu hati, dan diare jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong, hingga berisiko
mengalami GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yakni asam lambung naik
hingga kerongkongan yang mengakibatkan dada dan tenggorokan terasa panas dan
terbakar.
“Terakhir adalah diabetes. Teh
yang dikonsumsi sewajarnya mempunyai dampak baik bagi kesehatan, akan tetapi
jika dikonsumsi berlebih ditambah dengan gula dan susu tinggi lemak, maka akan
mengakibatkan peningkatan kadar gula darah (diabetes),”pungkasnya.