Dosen UM Surabaya Sebut 7 Hal Ini Wajib Dibicarakan dengan Pasangan Sebelum Menikah

research
Ilustrasi gambar (Shutterstock)


Menjelang pernikahan, kebanyakan calon pengantin membutuhkan ketenangan diri agar setiap prosesi bisa diresapi dengan ketenangan jiwa. Karena pernikahan adalah ikatan sakral yang bertujuan untuk menyatukan 2 insan manusia dan tercipatanya keharmonisan keluarga.

M Febriyanto Firman Wijaya Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya menyebut sebelum seseorang membina rumah tangga perlu adanya komunikasi antar pasangan sebelum pernikahan berlangsung atau biasa di kenal dengan istilah Pre-Marriage Talks (PMT).

PMT merupakan deep conversation diantara pasangan sebelum menikah tentang banyak hal yang akan mempengaruhi hidup seseorang dengan pasangannya  di masa depan, seperti; prinsip, impian, pandangan hidup, visi, anak, keuangan, dan sebagainya.

Menurut Riyan hal pertama yang harus dibicarakan adalah prinsip dan kepercayaan. Tidak hanya sekadar menjaga kesetiaan kepada pasangan, tapi justru mulai dibentuk dengan hal-hal kecil secara konsisten tiap hari, maka perlu dibicarakan seperti apa prinsip pernikahan yang diharapkan dan saling percaya kepada pasangan melalui keterbukaan komunikasi.

Kedua visi dan impian. Mencari pasangan hidup perlu memikirkan perihal visi dan impian pernikahan ke depan. Menurutnya, setiap calon pasangan perlu memiliki visi tahunan yang menjadi roadmap pernikahan yang akan mereka rencanakan.

“Serta perlu juga target atau impian yang mereka ingin realisasikan bersama, seperti membeli rumah, kendaraan, dan lainnya,”ujar Riyan Senin 20/2/23)

Ketiga adalah anak. Salah satu hal yang diimpikan setiap pasangan yang sudah menikah adalah memiliki anak, sebelum pernikahan maka salah satu komunikasi dalam PMT yang wajib dicatat adalah akan memiliki berapa anak serta berapa tahun jarak anak antara satu dengan lainnya.

“Yang paling penting juga adalah soal parenting, yakni bagaimana model merawat dan mendidik anak yang akan diterapkan,”imbuhnya lagi.

Keempat, keuangan. Pada PMT juga penting membicarakan tentang perencanaan keuangan, mulai bagaimana tanggung jawab nafkah. Jika sama-sama bekerja maka perlu adanya komitmen dalam pembagian tanggung jawab pembiayaan. Pasangan juga penting membicarakan apabila salah satu tidak bekerja maka bagaimana mengatur keuangannya.

Kelima, hubungan seksual. Memang masih dirasa tabu dalam PMT untuk membahas permasalahan seksuallitas, namun tidak ada salahnya masalah ini dibicarakan sebelum menikah. Diskusi terkait frekuensi hubungan seks pasangan, atau hal-hal romantis apa yang disukai pasangan sebelum melakukam hubungan seks, tidak lain dan tidak bukan perihal itu hanya untuk menumbuhkan hubungan yang lebih hangat pada keluarga.

Keenam adalah waktu luang. Mengatur waktu bersama dalam suatu hubungan sangatlah penting, karena hal ini berhubungan dengan keharmonisan rumah tangga.  

“Coba bicarakan kegiatan apa saja yang disukai oleh pasangan masing-masing dan bagaimana cara menikmatinya secara bersama. Hal ini akan menjadikan hubungan menjadi lebih seru.

Ketujuh perceraian. Pada poin ini perlu menjadi catatan serius pada diskusi PMT, apa saja yang bisa di kompromikan bersama jika melakukan kesalahan hingga terjadi perceraian. Hal ini penting menjadi sebuah alarm bagi pasangan, agar tidak ceroboh dalam melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan dalam rumah tangga.