Pola
hidup menjadi faktor yang paling berperan dalam menentukan tingkat kesehatan
seseorang. Menurut H. L. Bloom ada 4
faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat dengan urutan
sebagaimana berikut, yaitu pola hidup, lingkungan, pelayanan kesehatan dan faktor
genetik.
Vella
Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM Surabaya menjelaskan berbagai
penyakit dapat menyerang manusia karena perilaku hidup yang kurang sehat dan
tidak bertanggung jawab terhadap tubuhnya sendiri.
“Salah
satu contoh perilaku hidup kurang sehat adalah sering mengkonsumsi jajan
sembarangan. Kebiasaan ini membuat seseorang rentan terserang penyakit,
terutama penyakit yang berkaitan dengan gangguan system pencernaan,”jelas Vella
Jumat (18/11/22)
Menurutnya,
peningkatan risiko seseorang terinfeksi penyakit melalui perantara konsumsi
jajan sembarangan, hal ini dikarenakan jajan sembarangan sering kali mengandung
mikroorganisme pathogen.
“Beberapa
jenis mikroorganisme pathogen yang bisa ditularkan melalui perantara makanan
maupun minuman yang terkontaminasi adalah Bakteri E. coli, Protozoa Entamoeba
histolytica, Balantidium coli, serta berbagai spesies Cacing parasite,”imbuh
Dia lagi.
Adapun
hal yang menyebabkan makanan dapat mengandung mikroorganisme pathogen adalah
karena pengolahan makanan yang kurang higenis , misalnya bahan yang digunakan
tidak di cuci secara bersih terlebih dahulu sebelum di masak, juru masak kurang
menjaga kebersihan diri, penggunaan air mentah, penggunaan peralatan memasak
yang kurang bersih, cara mengemasan dan pemasaran makanan yang kurang tertutup.
“Seseorang
yang mengkonsumsi makanan maupun minuman yang terkontaminasi oleh Bakteri E.
coli dapat menderita diare. Sedangkan kontaminasi Balantidium coli dapat
menyebabkan terjadinya infeksi baantidiasis,”tegasnya.
Vella
menambahkan parasit entamoeba histolytica yang merupakan protozoa golongan
sporozoa ini jika masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan infeksi
amoebiasis. Infeksi ini bisa menyerang organ usus atau disebut sebagai infeksi amoebiasis
intestinal, dan bisa menyerang organ tubuh di luar usus, yaitu paru-paru, hati,
otak serta organ lain atau disebut infeksi amoebiasis ektra-intestinal.
Sementara,
seseorang yang tidak sengaja mengkonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi cacing parasite dapat menderita infeksi kecacingan. Infeksi ini bersifat
asimtomatis atau tidak menimbulkan gejala.
Adapun
gejala yang umum terjadi adalah berupa demam, mual, muntah, sakit perut, diare,
anemia, kehilangan nafsu makan sampai terjadinya penurunan berat badan.
“Sehingga
jika seseorang yang menderita infeksi kecacingan tidak segera mendapatkan
pengobatan atau penanganan dapat menderita gangguan kesehatan yang serius,”pungkas
Vella.