Beberapa
hari lalu media sosial dihebohkan dengan Aktris Korea Selatan Yoo Ju Eun yang meninggal
dunia karena bunuh diri di usia 27 tahun. Yoo Ju Eun meninggalkan pesan terakhir untuk
keluarganya, ia bercerita jika terpaksa bunuh diri lantaran berjuang untuk
karier seperti aktris sangat menyiksa.
Tak
hanya di Korea, di Indonesia sendiri kasus bunuh diri bukanlah angka yang kecil.
Badan pusat statistik mencatat pada tahun 2020 total kasus bunuh diri di
Indonesia mencapai 5.787 kasus.
Uswatun
Hasanah Dosen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan
bunuh diri merupakan tindakan melukai diri sendiri dengan maksud untuk
menghilangkan nyawa.
Menurut
Uswatun, perilaku bunuh diri merupakan bagian dari masalah kesehatan mental
yang perlu mendapatkan perhatian dan harus diatasi.
“Seseorang
yang ingin melakukan bunuh diri disebabkan berbagai faktor yang sangat kompleks
baik dari aspek biologis, psikologis dan sosial kultural yang terakumulasi
dalam bentuk stressor yang tidak mampu ditangani lagis secara adaptif oleh
penderita,”jelas Uswatun Kamis (1/9/22)
Menurut
penjelasannya, seseorang yang ingin bunuh diri jika diamati dengan baik akan
menunjukkan tanda-tanda yang menjadi sinyal bahwa dalam waktu dekat ia akan
melakukan hal tesebut. Secara verbal orang yang akan bunuh diri sering mengeluh
lelah dengan keadaan, capek berada di situasi yang sama dalam waktu lama,
mengatakan bosan hidup, mempertanyakan untuk apa ia hidup, menitipkan orang
atau hal berharga yang dimiliki pada orang lain.
“Secara
perilaku seseorang yang ingin bunuh diri akan menunjukkan kebiasaan yang tidak
biasa, seperti lebih banyak diam, menyendiri, tidak mau beraktivitas selama
beberapa hari, dan menghindari bertemu dengan orang lain,”imbuh Uswatun.
Ia
menambahkan, jika seseorang pernah mengungkapkan ide bunuh diri perlu kita
amati apakah ide tersebut berlanjut menjadi upaya bunuh diri, dengan
memperhatikan kondisi fisik seperti bekas sayatan di pergelangan tangan atau
luka di bagian tubuh lainnya, atau penggunaan bahan kimia atau berbahaya
lainnya.
Orang
yang melakukan bunuh diri hakikatnya hanya memiliki satu tujuan utama, bukan
karena betul-betul ingin mati, akan tetapi mereka hanya ingin pergi dari
situasi sulit atau masalah yang dirasa tidak mampu dihadapi.
“Jadi
yang paling dibutuhkan oleh penderita adalah dukungan dari lingkungan sekitar
untuk dapat menguatkan kondisi mental emosionalnya, sehingga penderita merasa
tidak sendiri,”tutup Uswatun.