Saat musim hujan, tubuh akan lebih mudah terserang penyakit sebagai akibat
adanya perubahan suhu pada lingkungan. Ketika musim hujan jenis mikroba akan
lebih mudah berkembang biak dan semakin mudah masuk ke tubuh manusia.
Kondisi daya tahan tubuh yang tak prima akan semakin membuat bakteri dan
virus berkembang hingga menyebabkan
penyakit, sehingga penting bagi seseorang untuk menjaga
kondisi tubuh bahkan perlu meningkatkan daya tahan tubuh.
Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas
Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menjelaskan beberapa penyakit cenderung mudah menular dan
menyebar pada musim ini diantaranya leptospirosis, tipes atau
demam tifoid hingga Dengue Haemoragic Fever (DBD).
“Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri leptospira dengan reservoir utama yakni tikus. Urine dari tikus
yang terinfeksi leptospira merupakan sumber yang paling pathogen,”ungkap Ira Jumat (5/3/22)
Ia menjelaskan perantara utama penularan penyakit ini melalui air
dan tanah yang sudah tercemar urine tikus, masuk melalui luka yang ada di kulit.
Kebanyakan kasus ini terjadi pada musim hujan dikarenakan leptospira
bisa bertahan dalam air selama beberapa bulan.
“Masuknya bakteri ke dalam tubuh menyebabkan suhu tubuh naik secara mendadak
disertai menggigil, nyeri kepala, nyeri otot, mual muntah, pada fase lanjutan
muncul gejala batuk, nyeri dada, hingga batuk darah dan penurunan kesadaran,”jelasnya lagi.
Selain itu ia juga menambahkan penyakit lain yang harus diwaspadai adalah tipes atau demam tifoid atau penyakit infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi.
Transmisi Salmonella
typhi ke dalam tubuh manusia dapat melalui transmisi oral yakni makanan
yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi, kedua melalui transmisi
dari tangan ke mulut yakni tangan yang tidak higienis yang terdapat Salmonella
typhi langsung bersentuhan dengan makanan yang dimakan, ketiga melalui
transmisi kotoran yakni dimana kotoran individu yang mengandung Salmonella
typhi ke sungai atau dekat dengan sumber air yang dikonsumsi sebagai
kebutuhan sehari-hari.
“Masuknya bakteri ke dalam saluran pencernaan menyebabkan suhu tubuh naik turun, nyeri
kepala, nyeri otot, nyeri perut kanan atas, perasaan tidak nyaman pada perut, mual
muntah, diare, hingga terjadinya perdarahan usus, syok, hingga penururan
kesadaran,”imbuhnya.
Lebih lanjut lagi ia menjelaskan satu penyakit lagi yang harus diwaspadai
yakni DBD atau DHF, Dengue Haemoragic Fever penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang diperantai oleh nyamuk Aedes Aegepty dan
Aedes Albopticus.
“Kasus DHF meningkat pada musim hujan karena nyamuk
membutuhkan media air untuk berkembang biak. Masuknya virus dengue ke dalam
tubuh menyebabkan suhu tubuh yang naik secara mendadak, lemah dan lesu, nyeri
kepala, nyeri otot, persendian dan tulang, mual muntah, nyeri perut,”jelasnya.
Hasil spesifik pada pemeriksaan diagnostik
adalah penurunan kadar trombosit yang menyebabkan pendarahan pada gusi dan
hidung, timbulnya bintik-bintik merah pada kulit, hingga terjadi syok,
penurunan kesadaran hingga kematian.
Di akhir keterangannya ia
juga berpesan guna mencegah terjadinya
penyakit-penyakit tersebut, alangkah
baiknya masyarakat tetap waspada dengan melakukan beberapa hal seperti
membiasakan mencuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan setelah BAB,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang terjaga kebersihannya.
“Penting untuk melakukan gerakan 3M (mengubur, menguras, dan menutup), serta selalu menjaga
kebersihan lingkungan sekitar dan menghindari bermain air saat banjir terutama
pada saat memiliki luka pada kulit,”tandasnya.