Belakangan banyak kasus kebocoran
data yang terjadi di Tanah air. Karena itu penting untuk kita lebih peka dan
menjaga data sensitive agar tidak tersebar di internet dan dimanfaatkan oleh
orang yang tidak bertanggung jawab.
Dosen Fakultas Teknik (FT)
UM Surabaya Lukman Hakim membagikan 5 tips cara menjaga data sensitive agar
tetap aman dan tidak bocor. Apa saja yang harus dilakukan?
Menurut Lukman, pertama
yang harus dilakukan adalah tidak menggumbar data pribadi. Ketika seseorang
diminta untuk mengisi data pribadi, hindari membagikan data diri secara utuh
dan terperinci seperti alamat lengkap, nomor KTP, nomor rekening, nomor kartu
kredit, nomor SIM, nomor paspor, hingga nama orang tua asli.
“Kedua hindari buka link atau
tautan mencurigakan. Apabila terdapat link atau tautan mencurigakan entah
dikirim melalui email maupun media sosial lainnya, jangan langsung dibuka,”tutur
Lukman Kamis (8/9/22)
Hal tersebut bertujuan
untuk menghindari kemungkinan phising, penyadapan, scam, penipuan online atau
pun sejenisnya.
Ketiga merubah password
secara berkala. Untuk menjaga keamanan data agar tetap aman berselancar di
internet. Seseorang perlu untuk melakukan langkah-langkah preventif, salah
satunya yaitu mengganti kata sandi atau password diberagam akun seperti email,
media social dan layanan aplikasi sejenis mobile banking. Gunakan password
yang tidak mudah ditebak orang lain dan lakukan secara berkala.
Keempat aktifkan layanan
fitur verifikasi dua langkah. Banyak
cara untuk menambah keamanan data pribadi supaya lebih optimal, seseorang dapat
lakukan verifikasi dua Langkah atau 2FA (Two Factor Authentication).
“Saat ini sebagian besar
media sosial memiliki fitur tersebut, dengan mengaktifkan fitur tersebut
tingkat keamanan jauh lebih kuat dan meminimalisir risiko peretasan,”imbuhnya.
Kelima perbarui perangkat
pribadi. Ketika seseorang sering menggunakan perangkat yang terhubung dengan
jaringan internet. seseorang disaranakan untuk selalu memperbarui perangkat komputer
ataupun perangkat seluler yang dimiliki.
“Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan update keamanan yang lebih kuat dan system terbaru. Karena risiko
kerentanan perangkat lunak memungkinkan malware menginfeksi perangkat dan
mencuri data hingga akun online,”tukasnya.