Asap rokok
bukan hanya berbahaya bagi perokok aktif saja, namun juga berbahaya bagi orang disekitarnya
yang tidak merokok atau biasanya dikenal dengan istilah perokok pasif.
Vella
Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM Surabaya menjelaskan
golongan yang rentan terpapar asap rokok salah satunya adalah anak kecil.
“Anak
kecil memiliki system imun yang belum terbentuk secara sempurna sehingga mudah
terserang penyakit. Sehingga jika si kecil sering terpapar asap rokok tentu
akan menimbulkan dampak yang lebih parah,”tutur Vella Rabu (14/9/22)
Menurut
Vella, saat si kecil sakit, orang tua menjadi cemas dan khawatir, serta membuat
orang tua begadang di malam hari karena si kecil biasanya sulit tertidur
nyenyak.
Anak sakit
umunya terjadi pada usia 6 bulan sampai 10 tahun. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa anak mengalami sakit 12 kali per tahun masih tergolong
normal. Adapun penyakit yang paling sering menyerang anak adalah batuk, pilek,
demam dan diare.
“Beberapa
hal yang dapat memicu anak menjadi lebih sering sakit adalah kurang waktu tidur
atau istirahat, kurang asupan nutrisi yang seimbang, tidak melakukan imunisasi,
kurang asupan vitamin D, serta sering terpapar oleh asap rokok,”ungkap Vella
yang juga anggota Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UM Surabaya.
Vella
menjelaskan Si kecil yang sering terpapar asap rokok, disertai dengan asupan
nutrisi harian yang kurang seimbang, serta kurangnya jam tidur atau istirahat
anak, akan membuat anak menjadi lebih mudah drop.
Berdasarkan
hasil penelitian menyebutkan bahwa asap rokok dapat membuat system imun
menurun. Sehingga apabila Si kecil terpapar oleh asap rokok, tentu akan
menimbulkan dampak yang lebih parah, seperti memicu terjadinya batuk pilek,
sakit kepala, infeksi tenggorokan, infeksi telinga, terjadinya iritasi pada
mata, hingga memicu terjadinya penyakit bronkitis dan pneumonia.
“Bukan hanya paparan asap rokok yang terhirup secara langsung saja yang
berbahaya. Namun residu asap rokok yang tertinggal di mobil, pakaian serta
tempat lainnya juga menyebabkan bahaya yang sama bagi si kecil,”tegasnya.
Ia mengingatkan kepada orang tua sebisa mungkin mengusahakan rumah
menjadi area yang bebas dari asap rokok. Jika ayah atau penghuni rumah lainnya
ada yang menjadi perokok aktif, pastikan harus mengganti baju, keramas dan
menggosok gigi sebelum berkumpul bersama si kecil.
Selain itu
orang tua tidak boleh asal menitipkan anak ke saudara, teman maupun tetangga
yang menjadi perokok aktif.
“Pastikan bahwa
kendaraan yang ditumpangi si kecil, tempat penitipan anak atau day care
harus aman dari paparan asap rokok. Dan pastikan bahwa orang tua harus
memperhatikan waktu istirahat dan asupan nutrisi harian si kecil terpenuhi,”tutup
Vella.