Kesemutan adalah sensasi tertusuk-tusuk, terbakar dan
mati rasa di bagian tubuh tertentu, seperti ada ratusan semut yang tetiba
menggerayangi tubuh. Istilah medis untuk kesemutan adalah parestesia.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya Era Catur
Prasetya menjelaskan kesemutan yang berlangsung lama atau berulang-ulang dapat
menandakan kondisi yang berbahaya.
Menurut Catur penyebab kesemutan bisa timbul karena
aktivitas yang terlalu tegang dan dalam waktu lama. Pada dasarnya kesemutan
merupakan suatu gejala dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsang
listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh.
“Kesemutan yang terjadi diiringi gejala lain, perlu
diperhatikan. Kesemutan bisa saja menjadi awal gejala penyakit atau sebaliknya,
karena penyakit yang diderita,”tutur Catur Jumat (2/9/22).
Catur menjelaskan jika kesemutan diiringi dengan rasa
haus, seringnya intensitas buang air kecil, berat badan turun walaupun banyak
makan, nyeri seperti ditusuk-tusuk pada telapak kaki, segera lakukan pemeriksakan.
Bisa jadi ini adalah gejala lain komplikasi Diabetes Mellitus (kencing manis).
Kedua, kesemutan juga bisa terjadi karena kekurangan kalsium.
Kalsium merupakan jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot
dan transmisi syaraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kram otot dan
kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal, kekurangan
vitamin D dan Hipoparatiroidisme (penurunan fungsi kelenjar paratiroid).
Ketiga kesemutan akibat cedera. Kesemutan dan kram
akibat trauma kompresi saraf dapat terjadi setelah seseorang mengalami
kecelakaan atau cedera pada tulang belakang. Cara mengatasi kesemutannya adalah
dengan konsultasi ke rumah sakit untuk mencari penyebabnya dan dilakukan
fisioterapi.
Keempat kesemutan karena Rheumatoid Arthritis
(Rematik). Menurut Merck Medical Library, Rheumatoid Arthritis dari pergelangan
kaki dapat menyebabkan tekanan dan pembengkakan yang akan memicu kesemutan di
kaki.
“Usahakan agar kaki tetap terangkat ke atas untuk
meringankan gejala. Tetapi pada beberapa kasus kronis, dokter mungkin akan
menyarankan operasi,”katanya.
Catur menambahkan, untuk penderita penyakit jantung,
kesemutan bisa terjadi karena ada darah yang membeku dan menempel sehingga
terbawa aliran darah ke otak. Jika bekuan darah tersebut menyerang daerah
sistem saraf sensorik, maka akan terjadi kesemutan pada beberapa bagian tubuh atau
sebelah. Namun jika yang terserang adalah daerah sistem motorik, maka cenderung
akan terjadi kelumpuhan.
Kesemutan bisa sebagai pertanda stroke ringan.
Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan
kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul, rasa kebas separuh badan,
lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar bicara, pusing, penglihatan
ganda dan kabur. Gejala berlangsung beberapa menit atau kurang dari 24 jam.
Biasanya terjadi waktu tidur atau baru bangun. Kondisi ini harus ditangani
karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
“Melakukan pola hidup sehat adalalah cara mengatasi
kesemutan yang paling mudah. Perbanyak konsumsi vitamin B kompleks karena
berfungsi untuk metabolisme tubuh yang memelihara fungsi saraf,”tutup Catur.