BerIMM yang Mencerahkan

research


Usia 57 tahun bukanlah usia yang muda, namun usia yang telah memiliki kematangan, kedewasaan, kemapanan dalam berpikir dan bertindak, yang lebih utama menjadi teladan untuk semua anak bangsa. Sebagai organisasi otonom (ortom) muhammadiyah yang ada diberbagai perguruan tinggi memiliki andil dalam menciptakan kader persyarikatan yang religiusitas, berintelektual dan humanis, tentu bersama-sama dengan ortom lainnya, maka nilai-nilai  trilogi yang telah menjadi pedoman dalam gerakan terus disuarakan, diamalkan tentunya dilaksanakan. Sebagai ortom tentu juga memiliki kewajiban menciptakan kampus yang islami, di usia ini adalah menjadi momen penting dalam merefleksikan kembali sejarah para pedahulu, melalui tema milad membumikan gagasan dan membangun peradaban tentu langkah tepat dalam dakwah ikatan yang berlandasan Al Quran dan As Sunnnah. Menunjukkan eksistensi dan memberi kontribusi nyata adalah pilar penting untuk kader sebagaimana yang dicita-citakan, dan lebih penting lagi kontribusi dirasakan oleh umat, dimanapun kader IMM berada, ini jauh lebih penting hanya sekedar ikut-ikutan dalam arus global, tanpa filter yang kuat apalagi hanya untuk kepentingan sesaat. Sebagai salah satu pendiri IMM komisariat  Akper UNMUH Surabaya sebelum menjadi Fakultas Ilmu Kesehatan 28 tahun lalu, tentu menjadi pelajaran berharga dalam mengikuti sistem pekaderan, dan bangga pernah ikut dalam memperjuangkan visi gerakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Tradisi iqro’ yang dibangun semasa berIMM dengan menguasi ilmu pengetahuan umum dan ilmu keislaman adalah sebuah tradisi yang baik dan menjadi dasar dalam membumikan gagasan, tentunya bagi siapapun yang pernah ikut dalam pengkaderan IMM. Sehingga hal tersebut seharusnya terus melekat pada semua kader, dengan karakter yang kuat dalam gagasan intelektual yang mencerahkan. Selamat Milad IMM Ke-57. (*)

 *) A. Aziz Alimul Hidayat, Pendiri dan Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan IMM Komisariat AKper 1993-1994 Unversitas Muhammadiyah Surabaya