Merokok merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh
sebagian orang dalam kehidupan sehari-hari, hal ini juga merupakan suatu
kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kencenderungan
terhadap rokok.
Risiko yang terjadi bagi para perokok dapat berdampak
buruk pada kesehatan tubuh manusia seperti stroke dan jantung. Selain itu,
merokok juga dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi dan mulut manusia.
Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UM Surabaya
Febria Desi Kriswulan Hari menjelaskan, kandungan nikotin dan tar pada rokok
dapat merusak lapisan gigi sehingga mempengaruhi produksi saliva yang
mengakibatkan suasana rongga mulut menjadi asam dan dapat menyebabkan mulut
terasa kering, serta berkumpulnya bakteri di dalam rongga mulut.
Febri menjelaskan, penumpukan bakteri yang terus
menerus, dalam waktu tertentu dapat menimbulkan adanya karang gigi sehingga
tampak berwarna kuning kecoklatan yang melekat erat.
“Hal ini apabila tidak segera dibersihkan akan dapat
mengakibatkan peradangan pada jaringan gusi atau gingivitis,”ujar Febri Selasa
(23/5/23)
Menurutnya, berdasarkan beberapa riset, terdapat
beberapa indikator kebiasaan merokok yang dapat memengaruhi perubahan warna
pada gigi salah satunya ialah frekuensi merokok. Frekuensi merokok menunjukkan
bahwa perubahan warna pada gigi paling banyak ditemukan pada perokok dengan
frekuensi ringan dengan rokok yang dikonsumsi tidak terlalu banyak.
“Hal ini disebabkan karena kandungan sebatang rokok
terdapat berbagai jenis bahan-bahan kimia berbahaya seperti tar yang dapat
menyebabkan perubahan warna pada gigi,”tegasnya lagi.
Febri menjelaskan, salah satu masalah kesehatan mulut
yaitu menimbulkan stres oksidatif dan berdampak pada peradangan atau kerusakan
DNA di dalam tubuh. Stres oksidatif ini bisa menyebabkan penuaan dini akibat
stres dan adanya peradangan pada epitel gingiva (jaringan pada gusi), yang
dapat menyebabkan penyakit mulut. Selain itu, masuknya nikotin dalam tubuh
dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak.
“Orang yang kecanduan menggunakan rokok elektrik bisa
mengalami gangguan kognitif dan perilaku, termasuk berdampak pada ingatan dan
perhatian mereka terhadap suatu hal. Efek nikotin pada otak manusia bisa
berdampak dalam jangka panjang,”imbuhnya.
Di akhir keterangannya, Febri menghimbau para
masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar.
Hal-hal apa saja yang bisa dilakukan yaitu dengan rajin membersihkan gigi,
rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, dan jika ada
masalah pada gigi segera ke dokter gigi. Kemudian mengurangi penggunaan rokok
secara berkala.