Liburan panjang selama akhir
Ramadhan dan cuti bersama Idul Fitri telah usai. Semua aktivitas dan rutinitas
kembali aktif, termasuk aktivitas sekolah anak. Setelah libur panjang tak
jarang semagat belajar anak surut dan menurun karena masih merasakan syndrom
liburan.
Berbicara tentang aktivitas
belajar anak, berarti dalam hal ini adalah seluruh proses belajar baik di
sekolah maupun di rumah. Menurut teori motivasi belajar, dorongan belajar anak
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yakni faktor yang
bersumber dari dalam dirinya. Sementara faktor eksternal adalah faktor yang
bersumber dari luar diri anak, yakni lingkungannya. Sehingga, beberapa hal di
bawah ini, hendaknya dilakukan oleh guru maupun orang tua untuk membangkitkan
motivasi belajar anak kembali pasa libur panjang.
Dosen Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) UM Surabaya Holy Ichda Wahyuni membagikan beberapa tips yang bisa
dilakukan orang tua, agar anak tidak malas belajar setelah libur panjang.
Menurut Holy, pertama adalah menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Jika di sekolah, guru bisa memulai dengan
melibatkan partisipas siswa untuk menghias kelas di saat hari pertama masuk
sekolah.
“Suasana kelas yang nyaman dan
berbeda akan memberikan semangat tersendiri bagi anak. Demikian halnya dengan
ruang belajar anak di rumah,”ujar Holy Rabu (3/5/23)
Kedua, memulai mengajak belajar
anak, dengan permainan-permainan menyenangkan. Seperti mereview kembali
pelajaran dengan games atau kuis. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi kesiapan
anak menerima materi belajar yang baru.
Ketiga, mengatur durasi belajar
disertai jeda istirahat atau sekadar ice breaking. Hal ini dimaksudkan
agar anak tidak merasa terbebani dengan durasi belajar yang panjang tanpa jeda.
Keempat, mengawali pembelajaran
dengan sebuah kegiatan bercerita, guru dapat meminta anak bercerita tentang
pengalaman berkesan selama liburan.
“Guru ataupun orang tua juga bisa
memberikan cerita kepada anak tentang kisah-kisah inspiratif dari kegigihan
seorang figur yang rajin belajar dan tidak kenal putus asa,”imbuhnya lagi.
Terakhir, membangun aktivitas
belajar bersama teman. Kegiatan belajar bersama teman juga bisa memotivasi
semangat anak dalam belajar.