Ceker ayam merupakan sisa pemotongan ayam setelah diambil
karkasnya. Ceker ayam merupakan hasil samping dari pemotongan ayam yang
memiliki nilai ekonomi lebih rendah dibandingkan dengan hasil pemotongan lain seperti
kepala, jeroan dan leher.
Ceker ayam yang akhir-akhir ini popular di kalangan anak muda, yang diolah dengan berbagai jenis
olahan. Banyak franchise yang juga menwarkan menu ceker ayam. Ceker ayam dapat
pula diolah menjadi camian misalnya keripik ceker dan ceker crispy yang digunakan
sebagai camilan.
Ahli Gizi UM Surabaya Tri Kurniawati menjelaskan ceker ayam
memiliki kadar air sebesar 65,08 %, lemak sebesar 3,90 %, protein sebesar 20,10
%, dan kadar abu sebesar 8,16 %. Ceker ayam diketahui mengandung 19 asam amino
diantaranya yaitu asam aspartat, glutamin, hidroksiprolin, serin, glisin,
histidin, arginin, treonin, alanine, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin,
ileusin, fenilalanin, triptofan dan lisin.
“Komponen terbesar penyusun ceker ayam adalah kolagen yaitu
sebesar 5,64 % - 31,39 % atau sebesar 28,73 - 36,83 % dari total protein,”tutur
Tri Senin (19/9/22)
Ceker ayam diketahui memiliki 29 jenis kolagen yang berbeda
dari kolagen dengan bentuk polimerik yang berbeda. Tipe kolagen yang menonjol
dari kaki ayam yaitu kolegen tipe 1 yang memiliki 3 rantai polipeptida. Karena
hal tersebut ceker ayam memiliki beberapa manfaat bika dikonsusmi dalam jumlah
yang wajar. Maksudnya wajar disini adalah tidak terlalu sering dan tidak
terlalu banyak.
“Dikatakan sering apabila konsumsi lebih dari tiga kali dalam
satu minggu dan dalam jumlah yang lebih dari satu porsi dan secara terus
menerus,”imbuhnya.
Ceker ayam mengandung lemak tak jenuh sebesar 5,5 gram per
100 gram atau 60 % dari kebutuhan orang dewasa dan 100 gram ceker mengandung
kolesterol sebanyak 84 mg atau 20 % dari kebutuhan harian orang dewasa.
“Jadi bila konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau
sering akan menyebabkan peningakatan kolestrol yang bila terjadi secara
terus-menerus akan menyebabakan badan mudah lelah bahkan pada akhirnya dapat
menyebabkan gagal gantung atau stroke.”tutup Tri.